16

4.4K 497 7
                                    

Vommen please~



Jeno memarkirkan motornya di dihalaman rumahnya.
Ia benar benar lelah hari ini,di tambah lagi mengingat jaemin yang tergeletak di lantai toilet sekolah tadi.Ia merasa tak becus menjadi kekasih.

Baru saja jeno hendak masuk ke dalam mansionnya,tapi jeno mendengar suara pertengkaran di dalam rumahnya.

"mama"
Lirih jeno,namun jeno tetap menguping pembicaraan kedua orangtuanya dari luar.

"jeno harus ikut denganku keluar negri!"

"tidak,aku tidak akan pernah mengizinkanmu melakukan itu"


"dia anakku"



"huh?kau bilang dia anakmu,kemana saja kau selama ini,bahkan ketika jeno memintamu untuk datang ke acara wisudanya pun kau tak mau"


"aku sibuk jhonny!"



"sibuk berselingkuh dibelakangku atau bagaimana hah?,kau tak ingat saat jeno.hampir mati karna tertabrak saat mengejar mobilmu,namun kau tetap pergi bersama pria itu,kau menyebut dirimu ibu,kau tak tahu malu sama sekali!"





"terserah apa katamu jhonny,jeno akan tetap ikut bersamaku"




"dan aku tak akan membiarkan itu terjadi Jessica"

Tak kuat mendengar semuanya,jeno segera memasuki mansionya.

"Berhenti bertindak sesukamu!"
Jeno membentak ibunya.




"jeno,ikut mama nak,mama dan papa akan pindah ke Amerika,kau bisa melanjutkan pendidikan yang lebih baik disana"
-jessica





"jangan menyebut dia papaku,dia bukan papaku,dia itu selingkuhanmu,ibu tak tahu malu"
-jeno

Jessica yang terpancing emosi hendak melayangkan tamparanya ke pipi jeno jika saja Jhonny tidak menahan tangan Jessica.

"DIA ANAKMU JESSICA!"

"kenapa papa menghentikan mama,biarkan saja mama menamparku pa,biarkan.Aku tidak pernah dianggap anak olehnya jika papa lupa"
Rahang jeno mengeras,tanganya terkepal kuat.

"jeno-"
-jhonny

"Dan papa sama saja,papa tidak becus menjadi kepala keluarga"
Jeno berjalan cepat memasuki kamarnya.

"BLAM!"
Pintu itu di tutup dengan keras.



"Bagaimana,sudah puas merusak jeno hah?!"
-Jhonny





"Anakmu memang gila,urus saja dia"
-JESSICA




"Pergi kau!"
Jhonny benar benar tak dapat lagi menahan amarahnya.




"dengan senang hati"
Jessica melangkahkan kakinya meninggalkan mansion besar Jhonny.

.
.
.

"prang"

Semua yang sebelumnya tertata rapi diatas meja kini berserakan di lantai.

Jeno hancur,dia menangis.
Jeno meluapkan amarahnya dengan membanting semua barang di kamarnya.

"Kenapa semua seperti ini,aku lelah tuhaaaaan"

Jeno mengambil sebotol minuman ber alkohol dari lemarinya.
Meminumnya sampai tersisa setengah, tak memperdulikan tenggorokanya yang terasa terbakar.

Ia duduk menghadap Jendela kamarnya.Menyalakan lintingan tembakau yang sudah lama tak disentuhnya.Menghisap kemudian menghembuskanya,membiarkan aroma tembakau memenuhi kamarnya.Air mata Jeno meluncur tanpa diminta dan tak bisa berhenti.

Dengan setengah mabuk,Jeno mengambil ponselnya,dan menekan nomor Mark disana

***

Mark lagi rebahan di kasurnya,sehabis kegiatanya dengan haechan tadi,ia benar benar lelah.

Namun dering ponselnya yang mengganggu, membuatnya mau tak mau mengangkat panggilan yang ternyata berasal dari jeno

"Halo,ada apa Jen"

"jaemin dimana,aku merindukanya,tapi aku melanggar janjiku,hahaha,dia mungkin akan membenciku"


"jen,kau mabuk,bicaramu ngelantur sekali"





"tidak,aku tidak mabuk hahaha,nana aku mencintaimu"

Mark mematikan sambungan telefon dari Jeno,mark tau kalo jeno lagi ngga baik,dan yang dibutuhkan jeno saat ini adalah Jaemin.

Mark segera berlari mengambil motornya kemudian melaju menuju rumah jaemin.

"ting tong"

Jaemin yang fokus pada tv di hadapanya segera membuka pintu ketika seseorang memencet bel rumahnya.

"loh kak Mark?"




"Jaem ikut gue sekarang"




"kemana?"




"ikut aja,ini masalah jeno"

Jaemin mengangguk kemudian mengunci rumahnya.

.
.
.
.

Mark dan jaemin segera memencet bel rumah jeno,namun yang keluar adalah Jhonny papa jeno.

"maaf om,bisa ketemu jeno"


"nak Mark,jeno tak mau keluar kamar,tolong dia"

Mark mengangguk kemudian menuju kamar jeno bersama jaemin.

"biar aku aja yang masuk kak"
-jaemin




"lo yakin na?"
-Mark

Jaemin mengangguk yakin kemudian masuk ke kamar jeno.

jhonny menatap bingung ke arah mark.
Seakan paham maksud papa jeno mark segera menjelaskan.

"dia pacarnya jeno om"

"oh begitu,jeno tak pernah cerita"


"dia baik sekali om"




"semoga dia bisa menghadapi jeno,jeno benar benar hancur saat ini"




"pasti jaemin bisa"

Sedangkan jaemin tak bisa menahan air matanya melihat keadaan jeno.





Tbc

PROMISE TO NANA [nomin]✔✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang