CHAPTER 22

89 9 0
                                    

Selamat membaca teman 😊

Mereka sudah berada diruang makan yang sangat megah beserta makanan yang lezat.

Min jae disana hanya tersenyum, menyapa, itu saja yang dilakukan. "hmm...jadi mari kita makan karena makanan sudah ada" sahut ibunya yang langsung dianggukan oleh semua orang.

Mereka makan dengan lahap, tidak dengan min jae yang kesulitan memotong steak.

Seonghwa bantuin itu batin ayahnya, jangan lupa senyum batin ibunya, iyee...batin seonghwa. Yups mereka berbicara dalam pikiran, mentang-mentang bisa.

"sini aku potongin, gini nih caranya" sahut seonghwa yang langsung mengambil pisau dan garpunya dan tak lupa senyumnya.

"hmmm..makasih" sahut min jae setelah itu melanjutkan makannya.

Acara makan malamnya sudah selesai, mereka sedang menanti hidangan penutup.

"hm..min jae jadi gimana sama seonghwa bisa sedeket ini nih, cerita dong" sahut mamanya.

"hehe..gitu aja sih tante..suka nganter pulang” sahut min jae malu malu.
-
-
Hidangan penutup sudah datang, tetapi min jae tidak sengaja terkena benda tajam yang membuat tangannya tergores dan berdarah. Celaka bagi keluarga itu.

"ahhh..per..misi.." sahut seonghwa langsung berlari dari ruang makan. Orang tuanya hanya diam menutup hidung.

"seo...nghwa kenapa" sahut min jae yang langsung pergi mengikuti seonghwa pergi.

Saatnya beraksi batin ayahnya kepada ibunya dan seonghwa.

Seonghwa menuju kamar mandi, dia muntah. "seonghwa...kamu gak apa apa" sahut min jae khawatir.

"halo hidangan penutup" Sahut seonghwa kepada min jae yang membuat min jae ketakutan, mata merah, gigi taring dan muka pucat itu wujudnya sekarang.

"halo hidangan penutup" Sahut seonghwa kepada min jae yang membuat min jae ketakutan, mata merah, gigi taring dan muka pucat itu wujudnya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hidangan penutup? Apasih kamu" sahut min jae mulai takut dan pergi meninggalkan seonghwa,

tetapi terlambat seonghwa memegang tanganya tetapi min jae langsung memukulnya, dan membuat luka baru ditangannya.

Min jae menuju keruang makan berniat untuk memberitahu kepda orang tuanya.

"tante..om..seonghwa kayaknya kurang sehat, kalo gitu aku pulang dulu ya permisi” sahut min jae yang kesakitan karena darahnya masih mengucur.

"jangan dulu pergi, obatin yuk tangannya sini" sahut mamanya yang langsung menarik tangan min jae.

Karena sudah lemah min jae menuruti saja. Seonghwa sudah berada di ruang makan lampu mati hanya ada lilin menyala.

"tante, itu seonghwa sakit kayaknya" sahut min jae, "tante...tan.." sahut min jae mencari mama seonghwa.

pintu tiba-tiba tertutup rapat semuanya, tersisa seonghwa dan min jae didalam.

"halo hidangan penutup" sahut seonghwa lagi dengan senyum
jahatnya.

"apa- apaan sih gak lucu tau aku pulang ya" sahut min jae saat hendak memegang gagang pintu, tiba-tiba seonghwa sudah berada didepan min jae, yang membuat min jae terheran.

"kaget ya" sahut seonghwa yang langsung memeluk min jae.

"apaansih" min jae memberontak dan memukul muka seonghwa dengan keras. "aw..sakit, okkey kita mulai" sahut seonghwa yang langsung menggendong min jae secara paksa dan meleparnya ke meja makan.

Min jae meringgis kesakitan "ahhh....apaaan sihhhh" sahut min jae yang sudah tidak bisa bergerak dan darah dimana mana.

Seonghwa yang sudah tidak tahan langsung menjilati darah yang ada dimeja. "ahhh...seger mu kemana hidangan penutup" sahut seonghwa yang makin seram.

Min jae hanya bisa menangis dengan sigap min jae mengambil pisau lalu menusuk seonghwa.

Seonghwa kesakitan tapi tidak bertahan lama, min jae mengambil kesempatan lalu pergi lewat jendela, dan dia berhasil.

"ihksss....gua harus ngomong apa ke kak jungkook" sahut min jae sambil berjalan pulang.

"jangan ngomong apa –apa" sahut seonghwa yang sudah berada di belakang min jae.

Min jae kaget lalu pergi, tapi tangannnya ditahan oleh seonghwa.

"ini wujud gua, monster tuh gak mitos tapi ada keberadaanya dan ini buktinya" sahut seonghwa kepada min jae.

"a..paa?" sahut min jae yang masih menangis, secara tiba-tiba tangan min jae digigit oleh taring seonghwa, tapi hanya sebentar karena min jae langsung menamparnya dan pingsan setelah itu. Buram dan gelap.

-
-
-
-
-
-
-
Haii gengsss, semoga kalian baik baik aja ya dirumah, semoga kita terlindungi dari virus virus yang ada ya aamiin..

EPHEMERAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang