CHAPTER 39

41 5 0
                                    

Selamat membaca teman   😊

Malam ini datang lagi, walaupun sudah menenangkan diri tapi masih ada rasa takut.

Dengan Seonghwa, okkey semoga tidak kejadian saat dulu harus tenang. Batin Min jae.

Notif handphone dari Seonghwa masuk, bahwa dia sudah dibawah. Langsung saja Min jae turun dan berpamitan dengan kakanya.

Lalu pergi keluar, benar saja Seonghwa sudah menunggu diluar dengan stelan yang rapi.

Lalu pergi keluar, benar saja Seonghwa sudah menunggu diluar dengan stelan yang rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow.....daebak batin Min jae, "kenapa? Terlalu formal ya" sahut Seonghwa, "ahh enggak kok haha.....yuk ahh" sahut Min jae yang langsung masuk ke mobil. Mereka pun menuju ke rumah Seonghwa.

"Seonghwa.....kenapa......ke rumah elo, ada yang ketinggalan ya, dasar vampire pelupa" sahut Min jae saat turun dari mobil.

"disini kita dinner bareng papa gua" sahut Seonghwa dingin yang membuat Min jae membeku Mengingat kejadian waktu itu.

Tiba-tiba Seonghwa memeluk Min jae dengan erat, "hah..mian kasih aku kesempatan" sahut Seonghwa.

Min jae hanya bungkam apa yang dikatakanya. "ayo masuk, pasti papa kamu udah nunggu” sahut Min jae akhirnya buka bicara. 
-
-
mereka sudah selesai dinner, sedari tadi mereka hanya berbicara secukupnya.

Min jae masih ingat kejadian dimeja makan ini dia berdarah, dan melihat Seonghwa yang bukan dia kenal.

"hmm..Min jae saya sebagai perwakilan keluarga vampire meminta maaf, dulu sa....."

"ahh......iya saya sudah memaafkanya om, tapi om boleh saya bertanya" sahut Min jae yang membuat Seonghwa menoleh kearah Min jae.

"kenapa.....du.....lu....Min jae.....yang jadi...korban..kalian?" sahut Min jae terbata bata.

"ahh......karena kamu adalah renkanasi anak ratu dari kerajaan manusia yang dicari cari oleh bangsa vampire untuk diambil darahnya, karena darahnya bisa membuat vampire menjadi kuat" sahut papanya.

Min jae hanya bisa menutup mulutnya dia terkaget apa yang didengarnya.

"ahh......sekali lagi saya minta maaf" sahut papanya. Seonghwa yang melihat ini hanya diam.

"ahh..hahah..okkey mungkin Min jae gak percaya tentang renkanasi, adanya monster, vampire, dan......"

"dan sekarang kamu harus percaya mulai hari ini, karena kamu udah jadi mangsa para vampire dan yang lagi bicara ini adalah monster yang gk kamu percaya" sahut Seonghwa nyela pembicaraan Min jae.

Min jae hanya bungkam dia tidak tau harus berkata apa lagi. Sambil menahan tangis Min jae beranjak dari kursinya, lalu pergi keluar.

Dia tidak percaya dengan apa yang dia dengar menjadi seperti "buronan" vampire.

"Min jae, gua minta maaf elo mau maafin gua" sahut Seonghwa yag sudah berada dibelakang Min jae.

Sontak terkaget Min jae langsung pergi, tapi tangannya ditahan oleh Seonghwa, dan masuk kedalam pelukan Seonghwa.

"gua minta maaf, kalo elo lepas pelukan ini berarti elo udah maaafin gua" sahut Seonghwa lagi lagi.

"gua udh bilang, gua udah maafin elo, jadi gk usah minta maaf" Sahut Min jae yang sudah berhenti menangis.

"tapi boleh gua minta permintaan" sahut Min jae kepada Seonghwa.

"lindungin gua dari vampire lain selain elo, gua takut" sahut Min jae.

Seonghwa yang terkaget langsung mengelus kepalanya. Pasti.

"kalo gitu kalo gua ngelindungin elo, berarti harus ganti jangan gua elo tapi aku kamu" sahut Seonghwa,

"hah maksdunya apa..gak nge.."

"jadi pacar gua sekali lagi, kalo enggak gua gk akan ngelindungi elo" sahut Seonghwa dengan senyum liciknya.

"hahaha......dasar vampire licik" sahut Min jae. Mereka masih berpelukan diluar rumah. Menikmati angin malam bersama.

Tiktok..tiktokk...waktu anda habis Min jae batin wonwoo.

EPHEMERAL [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang