Happy reading
•
•
•
•
•
Jangan lupa vote ya"Eh busettt,tungguin gue kali dhir"teriaknya pada dhira yang sudah berlalu meninggalkannya.
"Gila kali tuh anak ya,cepet banget ngilangnya dah kaya setan aja"lanjutnya.
Sesampainya di kelas,ternyata kelas mereka sedang free les lagi untuk yang kesekian kalinya mereka bahagia begitupun dengan dhira.
"Untung aja free les kan bisa tidur gue"ucapnya pada dirinya sendiri.
"Woy! dhir gila lo maen tinggalin gue gitu aja, ntar kalo gue diculik gimana? sembarangan aja lo"celutuk amanda dan berusaha menetralkan nafasnya.
"Berisik! Bisa diam gak?"kesal dhira.
"Kenapa coba gue bisa punya temen kaya gini? Apes banget idup gue"kata amanda.
"Bacot lu"katanya sambil mengambil posisi tidur.
Amanda Tidak membalas perkataan dhira,dia menyusul dhira ke alam mimpi.
Kringgggggg
"Engghhhhh"erangnya sambil melihat ke arah dhira yang masih tertidur dengan wajah damainya.
"Dhirr,bangun goblok lo mau disini aja apa?"celutuknya pada dhira.
"Iya iya bawel banget sih lo,udah ayok balik"ucapnya dan berlalu meninggalkan amanda sendirian di kelas.
"Bener-bener songong nih anak"kata amanda dan menyusul dhira yang meninggalkannya.
"Lo pulang naik apa dhir"tanyanya.
"Naik taksi aja kali ya,soalnya si curut itu pasti gabisa jemput gue"kata dhira.
"Oh yaudah gue duluan ya, baek-baek lu disini sendiri"godanya seraya berlari dari dhira yang pasti akan memaki dirinya.
" Lo kira gue penakut apa?!Dasar temen laknat!"teriaknya pada amanda yang mulai menjauh.
Sudah 30 menit dia menunggu taksi yang lewat tetapi tetap saja nihil, tidak ada satupun taksi atau angkutan umum yang datang.
"Nunggu siapa? Tanyanya.
Karena merasa ada yang bertanya dhira pun mengalihkan pandangannya dan menatap orang yang bertanya kepadanya.
"Bukan urusan lo juga"ketus dhira padanya.
"Yaelah gue cuma nanya aja kali, gausah ngegas juga"katanya.
Melihat aldi duduk tepat disebelahnya."Ngapain lo duduk disini?"tanyanya sinis.
"Emang nih halte punya nenek moyang lo apa?"tanya nya tak kalah sinis dari dhira.
"Lo kan bawa motor ogeb,ngapain nunggu disini?keganggu ya jiwa lo?".
"Terserah gue dong, kok lo yang ribet sih".
"Semerdeka lo aja dahh"pasrah dhira.
Sudah lama ia menunggu taksi namun tetap saja tidak ada taksi yang berniat untuk menghampiri dirinya.
"Lo mau nunggu sampe kapan?"tanyanya.
"Suka-suka gue lah,kalo lo mau pergi yaudah pergi aja sono"ketusnya.
"Udah balik bareng gue aja, gabakal ada taksi yang lewat jam segini"ujarnya pada dhira.
"Engga usah makasih,paling juga lo mau modusin gue"kata dhira.
"Lo bisa gak sih jadi cewek gausah ke pd an?"kesalnya.
"Au ah gelap"jawabnya.
"Wah katarak nih matanya,terang benderang gini dibilang gelap,sarap lo"kesalnya pada dhira.
"Berisik banget sih lo dari tadi ngebacot mulu, ga capek apa tuh mulut? "tanyanya.
"Bodo amat"jawabnya seraya menarik tangan dhira dan mengantarkan nya pulang.
"Apaan sih lo"kesalnya tapi tangannya yang masih terus ditarik oleh aldi.
"Naik"titahnya.
"Gue gamau pulang sama lo, budek lo ya".
"Naik baik-baik atau gue paksa".
Tak membutuhkan waktu lama dhira pun naik keatas motor aldi.
"Rumah lo dimana?"tanyanya.
"Hah apa?iya gue mau pulang"jawabnya pada aldi asal karena dia tidak mendengar ucapan aldi tadi.
"Heh budek,gue nanyak rumah lo dimana,conge ya lo?"teriaknya pada dhira.
"Ohh ngomong dong, itu didepan rumah warna coklat"teriaknya.
"Stress gue lama-lama sama nih cewek"batinnya.
22 Maret 2020✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Indhira [On Going]
Teen FictionSeorang wanita yang terlalu kuat untuk menghadapi segala rasa sakit yang ada dikehidupannya. ***