Budayakan vote sebelum membaca
Happy reading ✨
.
.
.
.
.Sesampainya di kamar Dhira langsung merebahkan dirinya ke kasur. Dia merasa sesak di dadanya kala melihat Aldi dengan wanita lain.
Dhira merasa ada yang beda dari dirinya."apa gue suka ya sama dia".
"masa sihhhh".
"ah gamungkin lah".
"tapi kok nyesek sihhh".
"tauu ahhhh".
Begitu banyak pertanyaan yang ia tanyakan sendiri pada dirinya. Akhirmya dia memilih untuk tidur dan menenangkan pikirannya agar tidak kembali fokus kepada cowok yang telah membuatnya frustasi.
🍑🍑🍑
"Dhira bangun sayang"ucap mamamya sembari mengetuk pintu kamar Dhira.Namun tak kunjung mendapat sahutan dari Dhira.
Mamanya pun masih membuka knop pintu kamar Dhira.Terlihatlah Dhira yang masih bergulung dengan selimut di tubuhnya.
"Dhirr bangun udah siang ntar kamu telat"kata mama Dhira seraya menggoyangkan tubuh Dhira yang masih tergulung selimut.
"Eunghhhhh ntar maa".
"Udah jam 7 Dhira bangun".
Mendengar itu Dhira pun langsung melompat dari tempat tidur dan suk ke kamar mandi dengan tergesa-gesa.
Selesai mandi dia menyambar tas nya yang ada di atas meja belajar dan segera keluar dari kamarnya.
"Ma abang mana?"tanyanya ketika melihat meja makan tidak ada penghuninya.Wajar saja biasa nya keluarga mereka sarapan di jam 06.30,sedangkan sekarang sudah jam 07.15.
"Udah berangkat tadi, kelamaan nunggu kamu bangun katanya".
"Trus Dhira naik apa maaa".rengeknya pada mamanya.
"Pesan ojol sana".
"Ga keburu ma, belum nunggu abang ojolnya,belum make helmnya,belum lagi ngasih duitnya kembaliannya lagi,belum juga ngelepas hel....".
"Dari pada kamu ngomel mulu udah sana berangkat,dah terlambat kamu ini".ucap mamanya dan mendorong Dhira keluar dari rumahnya.
"Dadaaahh hati-hati yaa"selepas mengucapkan itu Nita kembali masuk ke rumah meninggalkan Dhira sendiri.
"Coba aja gue bisa naikin lu,dah gue bawa lu"ujarnya sambil menunjuk mobil yang terparkir di garasi rumahnya.
Dhira tidak berniat untuk memesan ojol melainkan dia menunggu angkot yang lewat sembari terus berjalan kaki.
"Gini nihhh kalo dibutuhin ga lewat-lewat coba kalo gak dibutuhin ada aja yang lewat dasar angkot lucknut"omelnya.
Setelah lama menempuh perjalanan dari rumahnya ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh apalagi Dhira jalan kaki.
Disini lah Dhira sekarang di depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Bagaimana tidak? Sekarang sudah jam 07.35 yang artinya Dhira sudah sangat-sangat terlambat.
"Ehh pak Udinnn"cengirnya.
"Pakk udinnn".
"Yahh dikacanginn".
"Pak bukain gerbang nya donggg".pintanya.
"Gabisa atuh neng"balas pak udin.
"Yahh pak,sekali aja pak ya ya ya"ucapnya memohon memasang tampang melas.
"Gabisa atuh neng nanti saya dimarahin kepala sekolah atuhh".
"Bapak ga kasian apa sama saya, saya ini mau menuntut ilmu pak. Masa udah penuh perjuangan untuk sampe sini ehh malah ga dikasih masuk. Masa iya saya pulang tanpa ilmu pak"katanya sambil memasang muka sok sedih.
"Aduh gimana ya neng"Pak Udin mulai bimbang gaess.
"Yaudah neng masuk aja tapi jangan kasih tau siapa-siapa atuh".
Dhira tersenyum penuh kemenangan
"Makasih bapakkkk,the best deh".
Sabtu, 18 April 2020✨

KAMU SEDANG MEMBACA
Indhira [On Going]
Roman pour AdolescentsSeorang wanita yang terlalu kuat untuk menghadapi segala rasa sakit yang ada dikehidupannya. ***