Chapter 17

19 1 0
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca!
Happy reading





¤¤¤¤

"Bukan cuma dinasaurus aja yang punah, tetapi harapanku sama kamu pun punah"

-Indhira Auriela-

Saat ini Dhira sedang berada di kamarnya.Lagi-lagi dia memikirkan cowok yang telah membuatnya dilema seperti ini. Tak mau terus kepikiran Dhira pun memejamkan matanya dan mulai memasuki alam mimpinya.

Tapi baru saja ia memejamkan matanya,tiba-tiba suara notifikasi handponenya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

Melihat notif yang masuk Dhira memutar bola matanya malas,dia melanjutkan tidurnya tanpa ada niat untuk membalas pesan tersebut.

***
Di lain tempat Aldi sedang menatap langit kamarnya. Dia tidak tau apa yang membuat Dhira mengabaikannya.

"Di ayo makan malam"kata Vina.

"Hm".

Saat ini Aldi sedang berada di ruang makan bersama Vina.Hanya berdua. Entahlah Ayah dan bunda nya sedang pergi ke luar kota menjenguk neneknya yang sedang sakit.

"Lo kenapa?"tanya Vina.

"Gapapa"jawabnya singkat.

"Gue liat lo murung terus dari tadi. Lagi galau lo ya?"tepat sasaran.

"Engga,siapa yang galau"dalihnya cepat.

"Yaudah sih b aja gausah tegang gitu mukanya"ucapnya sambil terkekeh.

"B aja kok".

👑👑👑

Saat ini sudah jam 19.00 namun Dhira masih tergulung oleh selimut yang melekat di tubuhnya.

Tok tok tok

"Dhira bangun sayang"ucap mamanya di depan pintu kamar Dhira.

Tidak ada sahutan dari dalam Nita-mamanya memutuskan untuk masuk kedalam kamarnya.

Nita menghampiri Dhira yang masih tidur "Dhir bangun sayang".

"Eunghhhh"erangnya.

"Bangun abis tu mandi biar kita makan malam"ucapnya dibalas deheman oleh Dhira.Mendengar itu Nita pun keluar dari kamar Dhira dan menuju dapur untuk menyiapkan makan malam mereka.

Setelah selesai mandi Dhira pun langsung turun ke bawah menuju meja makan.

"Dasar kebo"cibir Rafa.

"Ngaca lo"ketusnya.

"Eh gue tuh ga kebo".

"Yang bilang lo kebo siapa?"

"Iye juga ya".

"Udah-udah kalian kalau ketemu berantem mulu udah kaya tom and jerry"lerai Nita.

"Iya ma, dia tikusnya"ucapnya seraya menunjuk Dhira menggunakan dagunya.

"Gapapa gue tikusnya,kan pinter.Ga kaya lo".

"Emang jerry pinter"

"Bisa diem ga sih lo".

"Santai mang".

"Lo kata gue tukang sate apa".

"Udah-udah jangan berantem"lerai David.

Setelah itu tidak ada yang mengrluarkan suaranya hanya ada suara dentingan sendok dan garpu.

"Dhira ke kamar dulu pa,ma"pamitnya.

"Iya,jangan tidur malem-malem"peringat Nita.

"Iya ma".

Sesampainya di kamar Dhira melihat handponenya. Dia membelalakkan matanya melihat spam chat dari Aldi. Dhira tak menyangka kalau Aldi bakalan ngespam seperti ini.

Aldi

P
P
P
Dhir gue ada salah ya?
Kenapa tadi lo cuek ke gue?
Emang salah ya gue tadi ke kelas lo?
Yaudah gue minta maap deh:)
P
P
P
Dhir
Balas elah
P
P
P

Hm

Keyboard lo kurang huruf ya?
Spj banget

Suka" gw lh

Lo kenapa sih dhir?

Gpp

Gue ada salah?

Banyak

Gue minta maap ya

Hm

Yang ikhlas

Hm

Dhir lo ga ada rasa gitu sama gue?

Buat ap pnya rs sm org yg bhkn udh pny pcr.




Sorry for typo
Jangan lupa vote dan comment ya

24 April 2020✨


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indhira [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang