Part 2. Daily - keseharian

192 12 0
                                    


Sekarang aku menduduki kelas 5 sekolah tingkat menengah bersama dengan Takaki. Pada suatu hari di pagi hari, aku bersiap pergi ke sekolah. Hari ini kak Sakura pulang ke rumah untuk menyiapkan keperluan pekerjaannya.

" Hou-chan, mau berangkat sekolah ya?" Tanya kak Sakura sambil menyiapkan barang-barangnya

" iya." Jawabku singkat

" kakak antar nih,ya."

" nggak perlu." Balasku dengan tatapan sinis

" ehhh...kenapa??"

" lagian dekat pun, Takaki juga sudah menungguku di depan."

" oh ya, hmm..."

" apa?"

" sama Takaki,nih. How? Ada kemajuan?"

" apa sih? Kami cuman teman kecil aja."

" heee...gitu ya, yaudahlah titip salam ke dia ya dariku."

" iya, kakak kapan berangkat?" tanyaku sambal memakai sepatu sekolah

" sebentar lagi,sihh. Mereka nggak memberikanku waktu luang untuk bareng dengan adikku nih.."

" dah biasa aku, Kak."

" yaudah aku berangkat ya,Kak." Aku pergi keluar rumah

" iya, hati-hati, Hou-chan. " balas kakak dari dalam rumah

Kutemui Takaki yang menunggu diluar rumah sedang duduk di kursi halaman sambal membaca sebuah buku. Melihat aku yang mendekat Takaki memberdirikan diri dan mendekatiku kembali sambil memasukkan buku yang tadi ia baca ke dalam tas.

" pagi, Houki." Sapanya tersenyum

" pagi, Takaki."

" berangkat,nih?"

" iya."

" Houki." Panggilnya sambil berjalan menuju sekolah bersamaku

" ya?"

" tadi kulihat kakakmu ada dirumah. Ada apa?"

" dia hanya mengambil keperluan barangnya."

" hm, begitu. Kapan dia libur ya kira-kira? Perasaan sibuk terus dia nggak pernah merhatikan kamu di rumah sendirian."

" kamu sama aja sama kak Sakura, aku dah besar kali. Nggak perlu terlalu khawatir begitu aku sendirian di rumah, padahal sudah dari dulu aku di rumah sendirian. Kenapa baru sekarang kalian semua sadar?"

" yahh, kalau gitu sihh, aku nggak khawatir samamu. Aku khawatir sama barang rumahmu kalau nanti ada pencuri masuk kedalam rumahmu saat kamu di rumah sendirian. Bagaimana coba?"

" hmm, apa sih kalian ini!?" aku berjalan lebih cepat meninggalkan Takaki yang berada di belakang

" wah,wah, ngambek nih. Kok gitu aja ngambek, katanya sudah besar. Beneran nih sudah besar? Kok masih suka ngambek?"

" ah, kutinggal nih kamu, Takaki." Seruku meninggalkan dia sendirian dan pergi sendiri ke sekolah sambal berlari kecil

Takaki hanya tersenyum melihatku yang begitu dan mengikuti diriku yang berlari kecil dalam diam-diam tanpa sepengetahuanku. Kulihat semua orang pada pergi menuju kelasnya masing-masing,begitu juga diriku. Kutemuin Shuzi yang sudah duduk di tempat duduknya yang berada disamping tempat dudukku. Aku dan Takaki di kelas 5 ini beda kelas dan saling berjauhan tempat kelasnya. Kelasku berada di koridor perpustakaan sedangkan kelas Takaki berada di koridor kantor guru. Shuzi melihat dan melambai kepadaku yang masuk kedalam kelas, kubalaslah lambaiannya.

" pagi, Houki. How kabarmu hari ini?"

" pagi, Shizu. Pertanyaan apa tuh? Tumben bertanya seperti itu." Aku mendudukkan diri di tempat dudukku

" yah, tadi kuliat kamu nggak barengan datang ke sekolah sama Takaki, ada apa? Apa kalian ada masalah? Tumben aja nggak bareng biasanya barengan terus."

" hmm, yah, Cuma masalah yang nggak perlu diperbesar-besarkan juga."

" terus?terus?"

" ya, nggak ada, sih."

" terus kamu memperbesar masalahnya, yah?"

" tebakan apa itu coba?"

" tapi bener kan??" aku melihat Shuzi dengan tatapan yang tidak kusukai, kenapa juga tatapannya selalu saja benar, dalam gumamku dalam hati.

" ahaha, Houki banget,yah. Kudengar nanti ada Festival Birth TwoGirls, kamu sudah tau?"

" hm? Apa itu?"

" hah, nggak nyangka adiknya sendiri nggak sadar. Kamu ketinggal info atau bagaimana, nih?"

" aku nggak tau apa maksudmu, kalau aku nggak tau ya nggak tau."

" ini lohh.. Festival Birth TwoGirls." Serunya sambal menunjukkan ponselnya yang dia ambil dalam dalam tasnya

" hm, aku meninggalkan ponselku dirumah, aku kurang peduli juga sama hal begituan." Jawabku nggak peduli dan menyiapkan mata pelajaran yang akan dimulai

" hih, nggak boleh gitulah. Nih, baca!"

Shuzi memberikan ponselnya kepadaku dan aku mengambilnya. Kubacalah info yang tadi ia beritahukan kepadaku. Shuzi memberikan ponsel yang sudah terbuka website khusus milik dunia hiburan. Disitu tertera judulnya "Festival Birth Two Girls". Kubacalah info yang terdapat di website tersebut. Setelah kubaca aku baru ingat, "Festival Birth TwoGirls" itu festival yang diadakan untuk merayakan hari ulangtahun kakak pada tanggal 10 Desember nanti. Tunggu disitu tulisan "TwoGirls" berarti dua orang, berarti ada satu orang lagi. Ah, mungkin itu patner kakak, pikirku. Tapi siapa? Aku tidak mengetahui siapa satu orang lagi yang berulang tahun di hari itu yang sama-sama masuk kedalam dunia hiburan. Setelah kupikir sebentar dan aku tidak terlintas jawabannya diotakku, aku mengembalikan ponselnya Shuzi.

" dah ingat?" Tanya Shuzi yang menerima ponsel dariku

" iya." Jawabku singkat

" kalau begitu nanti kita berangkat bareng, yuk."

" hmm, tapi coba nanti kutanyakan Takaki dulu, kami pergi atau tidak." Pikirku

" iyaya, aku tau itu. Nanti kalau dibolehkan sama Takaki bilang aku ya, biar bareng. Sepertinya Takaki sudah seperti pasangan hidupmu ya, harus minta izin dulu." Goda Shuzi

" hmm, bukan gitu, aku benci keramaian. Kalau aku sendirian pastinya aku sudah ketakutan, kalau misalnya nanti Takaki membolehkanku pergi pasti nanti dia juga ikut, jadi aku nggak sendirian pergi kesana."

" haha, seperti itu ya, lagian tadi'kan aku dah bilang kalau aku juga akan pergi bareng denganmu jadi kamu nggak sendirian." Ujar Shuzi

" tapi kan..." aku tidak membalas perkataan Shuzi

" iya, bagimu Takaki bisa membuatmu tenang dimana pun kamu berada. Kamu dah nyaman ya sama Takaki."

" hm, bukan gitu juga kali." Jawabku sambil memalingkan muka

" ting, tong,teng.." bel masuk sudah berbunyi semua murid pada duduk tenang dikelas begitu juga kami berdua yang sudah siap dari tadi. Beberapa saat kemudian, seorang guru masuk kedalam kelas kami dan memulai pelajarannya. Aku fokus sama penerangan guru, Shuzi menarik perhatianku sebentar dengan lambaian tangannya. Dan kulirik sebentar kearah Shuzi.

" nanti tanyakan itu sama Takaki ya." Bisik Shuzi

" sekarang'kan masih pelajaran." Jawabku yang ikut berbisik pelan

" iya, nanti pas istirahat atau pas pulang. Kalau dia bilang boleh e-mailku ya.."

"iya." Jawabku dan kembali fokus sama penerangan guru

T x HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang