•°•°•°•°•°• 🎬 •°•°•°•°•°•
Ada saat aku sibuk dengan pekerjaan kantor hingga pulang larut malam, dan lupa memberitahu Alima. Aku sangat-sangat menyesal.
Aku hampir tidak pernah dan tidak mau membuatnya marah sekalipun. Aku berusaha meminta maaf sampai dia merasa lega. Tapi yang kulihat, dia justru menangis haru, lalu dia tersenyum memelukku. Aku pikir dia hanya sedang kesal atau mencemaskanku.
Saat itu, aku tidak tahu kalau dia pergi dan pulang larut tanpa sepengetahuanku. Kalau aku tahu, tidak mungkin aku tidak memaafkannya. Tapi aku akan coba tidak memarahinya, Ima pasti merasa bersalah.
—Aqsha Abbasyi
KAMU SEDANG MEMBACA
It's A Secret for My Wife (On going)
Ficção GeralIt's A Secret for My Wife (Diary Version) Ini bukan sesuatu yang layak diperbicangkan sebenarnya, tapi aku menjelaskannya agar kalian tidak berprasangka buruk padaku. Meski aku tidak pandai mengungkapkan sesuatu. Ini akan jadi jawaban dari buku hari...