37

4.7K 120 4
                                    

Malam hari di rumah Ari .

Ari resah dan gelisah Ara belum menelfon hingga saat ini. Ari tak bisa tidur . Memang baru Akli ini Ara tinggal jauh dari Ari .

Aisyah yang melihat Ari ikut tak bisa tidur . Bagi Aisyah Ara juga anak nya meskipun bukan anak kandung tapi secara keluarga ia adalah tantenya . Kembaran dari mamanya . Aisyah mengerti bagaimana perasaan Ari .

" Mas kamu belum tidur " ucap Aisyah

" Sayang kok kamu ga tidur sih udah malem loh " ucap Ari

" Gimana aku bisa tidur kalau suamiku saja tidak bisa tidur . Mas kenapa . Kangen Ara ya " ucap Aisyah

" Hufft entah aku sangat merindukan princess ku itu . Ini Akli pertama dia jauh dari kita . Jika bisa aku ingin Zahra kecil yang menggandeng tanganku kemana mana . Yang hanya menyayangiku sebagai pelindungnya . Dan juga yang bisa aku peluk setiap hari " ucap Ari

" Dia sudah dewasa . Bisa menentukan pilihannya sendiri . Kadang mas rindu dengan Zahra yang dulu . Yang paling manja itu " ucap Ari lagi

Ari mengusap air matanya.

" Mas Ara pasti kembali . Jika kita terus saja melarang Ara . Nantinya aku takut Ara tidak akan bisa mandiri . Kamu harus kuat mas . Ini untuk Ara dan aku " ucap Aisyah

" Kamu benar . Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan . Dia sudah dewasa dan tau mana yang terbaik untuk dirinya sendiri " ucap Ari .

* Everytime i see you *angeeo aja lah bunyi dering telepon .

Ari mengangkat v call tsb

" Assalamualaikum " ucap Ara dari sebrang telepon sana

" Waalaikumsalam . Ara sayang . Kamu udah Sampek kan . Kamu baik baik aja kan " ucap Ari

" Papa liat nih Ara baik baik aja . Papa ga usah khawatir " ucap Ara

" Tuh dengerin oa yang anak nya bilang . Ini loh Ra papa mu gak bisa tidur kangen katanya " ucap Aisyah

" Ish papa ara baru berangkat beberapa jam yang lalu aja masak udah kangen sih " ucap Ara

" Mama bohong sayang .papa ga kangen kok " ucap Ari

" Bohong dosa loh pa " ucap Ara sambil tersenyum

" Ingat ya ...." Ucapan Ari terpotong

" Harus jaga diri . Ga boleh nakal . Gitukan pa . Papa.... Biang gitu terus Ara kan pasti pulang dan tinggal bareng papa " ucap Ara

" Nakal yaa anak papa . " Ucap Ari pura pura marah .

Aisyah tersenyum melihat tingkah laku ayah dan anak itu . Senyum Ari adalah Ara . Ara penyemangat hidup Ari dan begitu pun sebaliknya.

" Pa sudah dulu yaa pa . Ara harus matikan dulu . Nanti Ara telepon lagi " ucap Ara

" Yaudah .jangan lupa makan i love you my princess " ucap Ari

" I love you too my sweet Daddy " ucap Ara .

Setelah Ara mematikan teleponnya .

" Tidur yuuk pa " ucap Aisyah

" Mama bener Ara sudah besar . Nanti setelah lulus dia akan menikah tak ku sangka kita sudah mulai menua mah " ucap Ari

" Sudahlah pa . Toh nanti Ara nikahnya sama Raka . Papa nanti kalau ingin menemui Ara juga lebih mudah " ucap Aisyah

" Kamu benar mah . Yaudah yuuk buat adik buat Arsya " ucap Ari dengan senyum jahilnya.

" Issh papa . Mama lagi halangan tau " ucap Aisyah

Dan akhirnya Ari pun bisa tidur setelah berbicara dengan putri kesayangannya itu.

........

Maaf aku disini ceritain papa aku sih 🤣. Sekeras kerasnya seorang ayah . Ia takkan pernah sanggup berpisah jauh dengan anaknya . Papa ku aja pas aku mondok . Beliau mau ngirim tiap hari . Demi apa demi ketemu anaknya 🤣. ( Ealahhh jadi curhat kan ) maafkan author yaa 🤣

Love my dad ❤️
Love my mom ,🥰

Mama Untuk Zahra {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang