part 19

9.4K 387 33
                                    

Sementara aisyah menuju perjalanan pulang. Tak di sangka air mata aisyah mengalir dengan derasnya. Pak ujang selaku sopir pribadi aisyah vertanya pada majikannya itu.

" maaf atuh neng ais ... kok nangis" kata mang ujang
" aisyah lagi bingung mang " kata aisyah
" maaf atuh bukannya mang ujang ikut campur. Neng teh sudah mang ujang anggep sebagai anal mang ujang jadi neng boleh cerita atuh sama mang ujang " kata mang ujang
" mang ujang kenal ari kan" tanya aisyah
" ohh den ari teh suaminya non qila" kata mang ujang meyakinkan
" iyya mang ... dan keponakan ais yaitu anaknya qila ... pengen ais jadi mamanya .. ais bingung mang" ucap ais sambil menangis.
" mamang teh gak tau neng mamang teh takut salah atuh " kata mang ujang

Sesampainya di rumah aisyah segera menuju dapur menemui bik inah .

" bibik " panggil aisyah
" aduh kok non aisyah nangis ... non aisyah kenapa " tanya bik inah
" bik zahra mau aisyah jadi mamanya " kata aisyah
" bagus atuh itu non" kata bik inah
" kok bagus sih bik " kata aisyah
" non zahra gak akan tau rasanya disakitin sama ibu tiri dan non zahra pasti akan merasa kalau mamanya hidup kembali " kata bik inah
" bibik bener kalau ara sampai dapet ibu tiri yang jahat. Demi tuhan aku gak akan maafin diriku sendiri bik" kata aisyah
" itu non aisyah ngerti .... ais nya bibik sekarang sudah besar " ucap bik inah terharu.
" bik inah... " kataku manja kepada bik inah
" sudah2 sekarang ganti baju " kata bik inah
" siapp bos bibik" kata aisyah

Entah kenapa setelah berbicara dan berkeluh kesah pada bik inah beban hati aisyah sedikit berkurang. Yaa memang aistah menganggap bik inah seperti mamanya sendiri.

Disisi lain.. bunda lina memperhatikan kedekatan aisyah dengan bik inah.

" ayah liat sendiri kan tadi ... ais lebih nganggep pembantu kita seperti ibunya padahal bunda yang ngelahirin dia " kata bunda lina
" ya ... pada akhirnya bunda sadar juga... memang bunda yang melahirkan aisyah tapi yang memberinya kasih sayang itu bik inah" kata ayah azhar
" bunda kan juga sayang sama aisyah" kata bunda lina
" kasih sayang bunda salah ke aisyah... bunda terlalu manjain qila dan pada akhirnya aisyah gak punya jati diri ... " kata ayah...
" memang bunda yang salah dan bunda selalu salah " kata bunda lina

Bunda lina beranjak pergi .

Ari pov.

   Ari gelisah dengan permintaan putrinya.

Di kamar zahra.
" aunty" kata zahra
"Ada apa ra " kata mawar
" aunty bantuin ara ... buat nyatuin tante aisyah dan papa " kata ara
" aunty ngapain ra" kata mawar
" aku jugak gak tau aunty.. ara bingung...apa papa sama tante aisyah gak bisa bersatu" tanya ara sambil cemberut.
" hmmm gimana yaa caranya" kata mawar .

Next or stop

Mama Untuk Zahra {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang