Tiba saatnya wisuda SMA Ara dan Raka . Setelah kedai wisuda mereka bertunangan . Dan tiba saatnya Ara berangkat ke luar negri .
" Raka jaga hati loh disini tungguin Ara " ucap Ara berlinang air mata
" Iyya Raka bakal nungguin Ara sampai Ara pulang " ucap Raka
Kalau Ara memeluk mamanya .
" Mama bakal kangen sama Ara " ucap Aisyah
" Nanti kalau Ara udah lulus Ara janji bakal cari kerja di Indonesia . Biar bisa nemenin mama . Dan jadi istri yang baik buat Raka " ucap Ara
" Dasar cerewet . Mama tungguin kamu pulang . Dan mama akan selalu merindukan cerewetmu ini sayang " ucap Aisyah .
" Kak Ara kalo pulang bawain coklat sama baju bola yang ada tanda tangannya " ucap Arsya
" Ihh dasar kakak belum berangkat kamu udah minta oleh oleh . Mama Arsya nih ma " ucap Ara merajuk
" Ihh anak ini liat tuh di liatin om Azka sama Tante Syifa ga malu apa sama calon mertua " ucap Aisyah
" Hehe . Maaf ya papa Azka . Mama Syifa " ucap Zahra .
" Gapapa . Hati hati di jalan sayang . Ceper pulang mama sama papa nungguin kamu jadi menantu kami " ucap syifa
" Iyya papa juga ga sabar besanan sama papamu , eh tapi di mana Ari " ucap Azka
Seketika semua sadar Ari tak ada di dekat mereka .
" Mah biar Ara aja yang cari papa " ucap AraAisyah mengangguk dan Ara mencari Ari . Tak lama kemudian Ara melihat Ari duduk dengan wajah memerah seperti menangis . Ara tak pernah melihat papanya menangis seperti itu . Ara perlahan menghampiri Ari.
" Papa " ucap Ara
" Kamu belum berangkat " ucap Ari sambil mengusap air matanya.
" Papa menangis" ucap Ara
" Papa ga nangis sayang " ucap Ari
" Papa bohong . Papa nangis kan . Papa tatap muka Ara pa . Papa nangis kan " ucap Ara sambil menangis tersedu sedu
" Ehh anak papa kok menangis . Papa tidak papa . Ara jangan menangis ya syang . Ara kan mau keluar negeri . Kalo matanya merah nanti ga cantik loh " ucap Ari
" Tapi papa menangis " ucap Ara mengusap air matanya
" Kalau papa ga mau Ara pergi Ara ga akan pergi . Yang terpenting papa jangan menangis " ucap Ara
" Papa hanya tidak bisa jauh dari Ara . Sejak kecil papa yang merawat Ara .bahkan setelah mamamu meninggal . Papa yang selalu siapin Ara makan . Papa hanya belum siap tinggal jauh dari putri papa " ucap Ari
"Pa . Ara janji akan pulang secepatnya biar sama sama papa lagi . Ara gak akan ngecewain papa . Papa itu papa terbaik buat Ara . Papa warna di hidup Ara . Kalo papa gak ada mungkin Ara gak akan sebahagia ini " ucap Ara
Ari memeluk putrinya itu . Papa dan anak itu saling berpelukan dan saling menguatkan . Tiba tiba ada pengumuman di bandara bahwa pesawat yang akan di naiki Ara akan berangkat 5 menit lagi. Ara bersiap dan Ari memegangi koper putrinya itu .
" Ara sayang papa .nanti kalau Ara di sana setiap 10x sehari Ara janji bakal hubungin papa " ucap Ara
" Hati hati loh . Jangan nakal nakal di sana . " Ucap Ari
" Siaap papa " ucap Ara .
Ari melihat putrinya yang semakin menjauh sambil melambaikan tangan. Ari teringat masa kecil Ara . Ia sangat menyayangi Ara . Ara hidupnya . Ara cintanya . Dan Ara lah penyemangat hidup Ari bahkan setelah Aqila meninggal .
Aisyah memegang pundak Ari dan menguatkan Ari .
" Mas kita pulang yuk " ucap Aisyah
Ari mengangguk dan pulang bersama Aisyah . Ara meninggalkan Ari beberapa saat namun Ari sudah merasa rindu dengan putrinya .
.......
Puaskan kalian 😁. Author sudah tambah iniihhh . Lama lama author ganti judulnya 😂😂😂.
Oiya menurut kalian next ga nih cerita selama Ara ada di luar negri ???
Bantu komen yahh 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Untuk Zahra {END}
عشوائيseorang duda tampan kaya raya . dialah Irham Nuran Harir yang di tinggal mati oleh istri yang sangat dia cintai. dia memiliki satu putri bernama Zahra Nuran Harir gadis 5 tahun yang sangat lucu dan menggemaskan . gimana kisahnya .... prnasaran kan...