12. Detensi!

18 0 0
                                    

ada chapter yang terlewat, kayaknya dihapus penulisnya. langsung lanjut aja ke chapter ini ya guys

.

.

.

Kami kembali ke sekolah. Aku membolos satu kelas sebelum dimulainya kelas Matematika karena harus ke toilet.

Saat aku masuk kelas, aku menyadari bahwa guru kami telah menukar tempak duduk para muridnya. Aku sekarang sudah tidak lagi di posisi aman. Aku bisa merasakan hariku kian bertambah buruk. Aku duduk di deretan belakang supaya nggak kelihatan mencolok, terutama jika guru menyuruhku untuk tinggal lebih lama di kelas.

Guru kami mulai mengajar. Aku masih bisa mengikutinya, tapi ketika tiba giliranku, aku justru kesulitan. Aku sedikit lega karena duduk di belakang, jadi aku bisa menangis diam-diam karena aku tahu nilaiku nanti bakal jelek banget. Makin buruk lagi saat guru memanggil namaku.

Aku berusaha keras mengerjakannya dengan benar, tapi ini udah jauh di luar jangkauan kemampuanku. Jawaban yang kuperoleh bernilai negatif, padahal aku tahu harusnya positif karena guru kami sudah bilang kalau hasil akhirnya adalah bilangan positif. Kemudian guruku menyuruhku berdiri sampai aku bisa menuliskan jawaban yang benar dengan bantuan Near. Ini membuatku makin merasa bodoh.

"Detensi," kata guruku.

Aku merasa hariku benar-benar buruk seolah aku kepergok pipis di celana di muka umum. Aku sampai memeriksa diam-diam apakah aku beneran pipis di celana atau nggak. Bagaimana pun juga, aku sebenarnya murid baik-baik. Aku cuma kesulitan di kelas, makanya bisa dapat hukuman detensi. Tapi kan aku nggak tidur di kelas. Sayangnya, guruku ini tampaknya nggak peduli.

"Kamu akan dapatkan detensimu hari Jumat besok," kata guruku. Aku belum sempat bersuara ketika beliau menyambung, "Nggak ada alasan."

Aku mendesah tak kentara dan menjawab bahwa aku akan hadir pada saat itu. Semua orang tahu di mana letak ruang detensi. Itu tempat yang mengerikan untuk didatangi. Begitu bel berbunyi, aku mencoba bersikap jauh lebih baik.

Aku membawa botol minumku yang sudah kucampur dengan vitamin. Selain harus ke toilet tiap kali selesai kelas dan hukuman detensi, segala sesuatunya tampak berjalan normal hingga tiba waktu makan siang.

Aku duduk, meminum airku, dan mengerjakan PR. Tugas Bahasa Inggrisku adalah menuliskan lagu dengan sebuah kata kunci. Aku mendapat kata kunci "Princess". Besok, teman-teman sekelas akan saling menebak kata kunci itu di depan kelas. Aku menuliskan sebuah lagu. Kalau kamu gunakan nada lagu White Horse milik Taylor Swift, kamu bisa nyanyikan ini:


I'm so lost

I was at the castle and I could see the prince of my dreams

As I lay here in these rags alone

Cause I carelessly believed in love

Being the girl I want to be

Stupid girl, I should have known

I should have known

I'm not a princess, this isn't a fairy tale

I'm not the one you'll sweep off her feet,

lead her up the stairwell.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOMERUN (Translated)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang