3. Warna-warni sebuah kisah

53 12 1
                                    

"Meskipun kamu merasa sedih, jangan pernah putus asa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meskipun kamu merasa sedih, jangan pernah putus asa. Dan meskipun kamu terjatuh, jangan pernah hancur."

- Tablo -

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pelangi-pelangi, alangkah indahmu.
Merah, kuning, hijau, di langit yang biru.
Pelukismu agung, siapa gerangan.
Pelangi-pelangi ciptaan Tuhan.

Ini kenapa malah nyanyi?

Baiklah, dulu saat masih awal-awal semester satu, Della pernah bertanya pada Lana saat mereka sedang duduk di kedai untuk membeli makanan.

"Sampeyan ngerti ora? Kenapa pelangi warnanya mejikuhibiniu tanpa warna yang lain, apalagi warna hitam?" Tanya Della yang kini menatap pelangi yang baru muncul selepas hujan di atas sana dengan takjub.

Lana yang baru selesai mengetikkan pesan untuk adikknya juga mengikuti arah pandang Della. "Pelangi itu punya jutaan warna, not only have seven colors, itu karena keterbatasan mata manusia yang hanya bisa mengangkap 7 warna saja." jawab Lana.

"Iyakah? Kok aku baru tau, ya?" Della menggaruk lengannya.

"Makanya pas pelajaran, lo jangan main monopoli ajah, masih kepenjara 'kan otak lo?" Lana menggeleng sembari mengalihkan pandangan kearah depan yang kini mulai kembali cerah.

"Aku 'kan cuman tanya."

"Warna pelangi mejikuhibiniu merupakan warna cahaya komponen (penyusun) sinar tampak yang terlihat sebagai warna putih.Jadi warna putih merupakan perpaduan dari semua warna-warna pelangi. Materi berwarna putih pasti memantulkan semua warna pelangi. Sebaliknya suatu materi yg hitam, pastilah dia itu menyerap seluruh cahaya pelangi tadi atau tidak ada yang yg dipantulkan. Hitam itu keadaan dimana tidak ada cahaya yang dipantulkan," jelas Lana yang membuat Lana mengangguk paham.

"Sampeyan luar biasa masih ingat pelajaran dulu."

"Boro-boro ingat, tau ajah baru sekarang gue pas nanya di Om Google, nih." Lana menunjukka sebuah artikel yang ia cari barusan di google pada Della.

"Astaghfirullah, aku kira kamu benar-benar ingat, Lan. Yaudah, aku tarik pujianku tadi." Della berdecak pelan membuat Lana terkekeh.

"Buat apa juga pelangi warna hitam. Hitam itu cukup dimalam hari ajah yang sama suramnya."

"Masih ajah gak suka malam."

"Au ah, gue gak suka hitam tapi hidup gue hitam mulu."

"Hitam memang pada dasarnya suram, tapi coba kamu padukan dengan warna lain. Hitam-putih, hitam-kuning, atau mungkin girl band yang dari Korea itu, Hitam-pink. Suramnya hitam harus bersisihan dengan cerahnya warna lain."

Caffe Del LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang