4. Hari menghela nafas

41 12 4
                                    

"Hidup itu bukan soal menemukan diri Anda sendiri, hidup itu membuat diri Anda sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hidup itu bukan soal menemukan diri Anda sendiri, hidup itu membuat diri Anda sendiri."

-George Bernard Shaw-

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Della kembali ke kafe Del Lana saat pukul 2 siang setelah menenangkan diri disuatu tempat. Tapi sebelum menuju kafenya, Della sempat mampir ke toko untuk membeli bahan-bahan keperluan titipan Lana.

"Bahannya kurang apalagi, ya?" Della serius membaca struk belanja memastikan tidak ada bahan yang kurang. Namun, saking seriusnya Della hampir saja diserempet motor anak sekolah yang ugal-ugalan. Untung saja ada seorang pria yang juga ingin menyebrang jalan dengan cepat menarik tas punggung Della hingga gadis itu termundur empat langkah.

"Woy!! Kalian kalau bawa motor jangan ngebut, bahaya tau," omel pria itu pada anak sekolah yang berhenti sejenak itu. Anak sekolah itu kemudian meminta maaf dan pergi setelahnya.

"Mbaknya gak apa-apa?" Kini pria itu beralih pada Della yang sudah tidak terkejut lagi. Gadis itu hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Oh, apa itu minuman dari Del Lana?" Tanya Della saat matanya menatap sebuah minuman yang sudah tumpah di jalan dan memiliki logo dari kafenya. Della pikir itu pasti minuman pria ini yang jatuh akibat menolongnya.

"Ah, iya," ucapnya sedikit tersenyum malu.

Manis.

Della tidak pernah tau jika pria punya senyum semanis ini. Ah, atau mungkin dia yang tidak pernah berurusan dengan para pria.

"Kalau begitu, sebagai ucapan terimakasih, aku akan ganti minuman kamu. Kebetulan aku juga mau kesana sekarang," ucap Della yang kini berharap pria ini mau ikut. Setidaknya Della bisa berlama-lama dengan pria ini. Dasar modus mbak.

"Tidak usah, tidak apa-apa. Saya ikhlas membantu,"

"Saya yang merasa tidak enak. Enggak apa-apa beneran, lagipula hanya mengganti minuman kamu saja. Kebetulan juga saya kerja disana." Della sedikit memaksa. Ia masih ingin melihat pria ini.

"Astaga, sampeyan udah gila, Del."

"Baiklah."

Della bersorak dalam hati. Dia berasa habis memenangkan hadiah dari minuman yang bungkusnya habis digosok. Aneh memang karena Della baru merasakannya.

 Aneh memang karena Della baru merasakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Caffe Del LanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang