"Semua orang akan merasakan setidaknya sekali saat seseorang begitu mengandalkannya."
- Raihan A. Mahendra -
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Praankkk
Untuk ketiga kalinya gelas yang berada di nampan itu jatuh kelantai. Untungnya itu bukan gelas kaca yang rentan pecah.
"Rileks ajah, gak usah sekaku itu bawa nampannya. Lagian ini kosong gak ada isinya." Begitu ujar Lana pada Rey. Lana melihat Rey yang sudah keringatan akibat tegang hanya karena membawa nampan. Wajahnya kini sudah terlihat pasrah karena tidak berhasil membawa nampan yang malah membuat gelas berjatuhan.
"Kenapa sulit amat sih?" Keluh Rey yang kini menaruh asal nampan yang tadi ia gunakan di atas meja. "Sia-sia gue ngelakuin."
Lana memutar bola matanya malas melihat Rey yang lebih sering mengeluh jika diajarkan ini-itu. Baru kali ini Lana bertemu dengan lelaki yang sering sekali mengeluh hanya karena hal kecil seperti ini.
"Gak ada yang sia-sia. Lo hanya gak biasa kayak gini," ucap Lana yang mengambil nampan tadi. "Seperti yang gue bilang diawal, lo bisa keluar dari pekerjaan ini kalo lo gak suka. Gue gak rugi sama sekali, karena gue gak gaji lo. Malah sebaliknya, Pak Han alias om lo yang mau ngegaji sendiri ponakkannya."
To be honest, apa yang dikatakan Yoga kemarin benar adanya jika Rey memang sedang memberontak. Dia sudah muak harus sering pencitraan jika bersama kedua orang tuanya. Rey hanya ingin ayahnya itu sadar kalau Rey gak mau diatur. Jadi Rey memutuskan untuk mengambil pekerjaan ini untuk membuat ayahnya malu. But, in fact ayahnya malah setuju dia kerja seperti ini.
"Iya-iya, gue gak ngeluh lagi," putus Rey akhirnya. "Sini nampannya."
Della yang hanya menyaksikan saja dibuat pengen ngakak melihat ekspresi Rey yang pasrah ajah. Padahal jika Della ingat kelakun Rey dulu, Rey pasti bukan tipe yang suka mengalah. Cuman yang buat Della sempat berpikir, kenapa Rey keukeuh banget dengan pekerjaan ini.
"Udalah, Del. Dia pasti punya reason tertentu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Caffe Del Lana
Fanfictionini caffe bukan hotel. ini Del Lana bukan Del Luna. ini tempat orang-orang punya masalah bukan peristirahatan arwah. pemiliknya Della dan Lana bukan Jang Man Wol. Yap, ini Caffe Del Lana. **** Ini kisahnya Della yang suka memberi saran pada orang la...