Satu tahun berlalu Nimas resmi menyandang sebagai janda. Hatinya masih beku. Bahkan ia menolak beberapa kali kehadiran para lelaki yang ingin kembali meminangnya.
Saat itu musim hujan, Nimas Ayu tampak merenung seorang diri di dhurung depan rumahnya. Sepasang mata berwarna cokelat memandang penuh penasaran pada wanita yang tengah melamun sendiri di sana. Satu minggu kemudian datang seorang lelaki bertubuh gagah bersama kakaknya, Ali.
"Dik, ada yang mau kenalan nih." Ucap Ali sambil tersenyum penuh arti.
Nimas melirik sekilas "Oh, iya."
"Perkenalkan saya Azzam. Adik namanya Nimas Ayu kan?" ucap lelaki itu ramah.
"Hmmm.."
Ali memberi isyarat pada Nimas Ayu agar bersikap ramah pada Azzam. Namun Nimas mengabaikannya.
"Ini teman sekolah kakak dulu dik. Dia sekarang seorang pedagang obat yang sukses hingga di Jawa." Jelas Ali bersemangat.
Namun lagi-lagi respon Nimas tidak seperti yang diharapkan. Azzam pun tampak tersenyum penuh arti.
Selama beberapa minggu, Azzam terlihat sering mengunjungi Nimas dengan Ali sebagai pendamping.
Awalnya Nimas Ayu masih tak peduli, namun lama-kelamaan ia mulai luluh dengan kebaikan Azzam yang terlihat tulus.
Setelah cukup dekat mengenalnya, darinya Nimas tahu ternyata Azzam pernah mengalami kegagalan penikahan sama sepertinya.
Akhirnya Nimas mulai membuka hati karena merasa senasib dengan Azzam. Setelah merasa cukup dekat, Azzam memberanikan diri melamar Nimas. Awalnya, Nimas Ayu sedikit ragu dengan pinangan laki-laki gagah dihadapannya, karena sejujurnya masih ada perasaan trauma dihatinya.
Namun dengan sabar, lelaki berusia 28 tahun itu berhasil meyakinkan Nimas Ayu.
Dua tahun pernikahan, akhirnya Nimas Ayu merasakan kebahagiaan pernikahan yang sebenarnya bersama Azzam.
Menurutnya, Azzam adalah lelaki paling sabar dan baik yang pernah dikenalnya.
Hanya saja sampai saat ini keduanya belum dikaruniai seorang anak. Nimas sempat merasa sedih, namun Azzam terus memberikan semangat pada istrinya itu. Azzam juga tidak menuntut banyak hal. Segalanya ia pasrahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tak lama setelahnya kondisi kesehatan Azzam mulai menurun. Ia sering sakit-sakitan. Bahkan usaha dagang obatnya mulai mengalami penurunan karena sering terbengkalai. Mau tak mau Nimas Ayu harus mengambil alih, menggantikan posisi suaminya dalam pekerjaannya.
Lelah, tentu saja. Tapi itu tak membuatnya menyerah.
Hingga akhirnya Azzam tak mampu lagi bertahan melawan penyakitnya. Saat itu dunianya kembali runtuh.
Lagi-lagi ia harus kembali kehilangan belahan jiwanya. Nimas ayu sempat terpuruk, namun mau tak mau ia harus kembali bangkit karena harus meneruskan usaha milik almarhum suaminya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR TUKANG SANTET - TAMAT (Revisi)
Terror(BERDASARKAN KISAH NYATA) Ini bukan dongeng semata. Tapi sebuah kisah kelam yang pernah terjadi di sebuah desa. Teror dari seorang tukang santet yang membawa banyak malapetaka. Mbah Darso adalah seorang Tukang Santet yang paling ditakuti di desa "...