Part 2 - Malu

2.2K 65 0
                                    

  *** 

  Setelah murid-murid mengatakan itu, aku malu, karna aku bisa kagum sama anak SMA, tapi aku cuman senyum* malu gituu. Hahahaha
"anak Sekolah sebelah dia itu dari seragam dan gaya nya nampak", Belva berkata seperti itu karena dia pernah sekolah disana

"Ganteng, tumben aja chinese tapi mancung gitu kan?"

"Ya.. Ya.. Aku juga lihat dia lumayan", Belva berucap

"Ms. Billah suka abang itu, ganteng loh ms", kata salah satu murid ku dan di dengar oleh beberapa murid disitu
Malu.. Yaa malu lah, Tapi yaudah terlanjur juga..

   Dan seterusnya begitu dan tiap kamu lewat, anak murid-murid pada manggil aku dan pada ngomong dengan deras "Ms itu abang itu" ..

  Aduh, gimana hadapi nya. Aku juga belom siap lagi..

"Semua udah tau kau suka sama anak itu", Ms. Litha Ulfa berkata, eh ngomong-ngomong Ms.Ulfa itu partner kerja aku..

"aku rasa dia ada *R* gitu namanya, soalnya dari wajah dia sih", ucapku

"Kita lihat aja nanti", Belva berkata

"Eh eh tau ngak cowok yang lewat kereta gede itu, ganteng kan wee", Cellyan Fausta berkata dengan muka penuh keceriaan

Ngomong* Cellyan Fausta adalah salah satu guru keturunan Chinese yang ngomong nya ngak ada chinese* nya, hahahahaha

"Ya, ganteng kan? Putih, tapi aku suka nya sama idung nya, mancung* gimana gitu", kataku sambil mikiri tiap dia lewat apalagi idung nya yang mancung seperti plosotan TK. Hahahaha

"Iya betuk,  ganteng kali kan", Cellyan berkata

"Kalian bicarain siapa?", Rikha Sadara datang entah darimana cewek lemot ni bisa tiba* datang ke tengah* kami bercerita

Rikha Sadara, dia juga salah satu guru yang ketawa selalu mukul dan kadang agak sedikit lola

"Ada cowo komplek sini, ganteng kali" Cellyan berkata dengan muka masih berseri

"Oh, abang* itu yang putih itu kan? Tau aku itu, hahahahah", Rikha berkata sambil ketawa

Brumm...brumm..brumm...

"eh..eh.. Itu suara kereta nya", Cellyan berkata

"Kita lihat.. Kita lihat yaa", aku berkata

(Kamu lewat sambil mengangkat dagu)

"gilag, nikmat tuhan mana yang kau dustakan yaa allah", aku dramatis banget

"Ganteng ya, tapi kayaknya sombong deh", Cellyan berkata

"Ganteng wajar sombong, apalagi sekolah disitu gaya nya emang pada sok semua, udah biasa kayak gitu kalau sekolahnya disitu", Belva angkat suara setelah lama diam hanya mengamati percakapan kami

"Yaudah lah masuk kelas sana, ngajarr", akhirnya aku melarai semua dan pada masuk ke kelas masing*

Ohiya, selain jadi admin, aku juga berperan sebagai guru mata pelajaran disekolah, semua mata pelajaran. Jadi, kalau ada murid yang punya tugas sekolah, aku akan bantu buat ngerjain.

Brum..brum..brum..

Yahh, dia lewat..
Kenapa dia lewat disaat aku udah di dalam ruang kelas sih, tapi ngak apa. Beso bisa ketemu lagi kok, hahahaha

~Skip

Begitu lah seterusnya sampai 1 bulan kedepan, aku hanya menganggumi mu dari kejauhan, memandang mu yang hanya sepintas lewat di depan tempat kerjaku, kamu ngak menoleh sedikit pun ke arah ku, bolehkah aku hanya menganggumi dari kejauhan? Huft.. Mungkin, aku berfikir ini hanya perasaan kagum semata, beso atau mungkin suatu saat perasaan ini akan biasa saja pada mu, tapi ternyataa.....

Cinta Beda KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang