Part 10 - Pengakuan

529 25 0
                                    

****

Hari berganti hari, kini sudah seminggu semenjak kejadian itu hubungan Billah dan Kenzie semakin lama semakin dekat. Tidak ada kecanggunggan lagi diantara kedua nya, dan itu sampai terdengar ke kuping Lisa, ya Lisa perempuan yang sudah mencintai Kenzie lebih dari 2 tahun lamanya. Apakah kenzie tidak mengetahui itu? Kenzie tahu. Bahkan awalnya kenzie sering memperingati Lisa agar jaga jarak bahkan jangan ikut campur sama kehidupan Kenzie tapi bagai Cinta itu Buta, Lisa tidak memperdulikannya dan mengabaikan semua.

Setelah kejadian itu juga, Billah lagi-lagi tidak tenang akhir-akhir ini. Ada perasaan ngak tenang sejak dari tadi dia ingin berangkat kerja. Ada perasaan was was tiba-tiba menghampiri nya, Billah pun tidak ambil pusing dan memilih tetap fokus saja dengan kerjaannya.

Lagi-lagi dahinya berkerut setelah menerima notifikasi beberapa detik dari hape nya. Dia segera menyambar barang berbentuk pipih itu ke genggamannya. Dan ya, terkejut karena dia mendapat Pesan dari seseorang yang beberapa lalu masih difikirkannya.

Pelan-pelan membaca pesan itu, lisa langsung mengekerutkan kedua alis nya karena isi pesan itu menurut nya langsung ke inti point

Rumi salaga
Ngak usah basa basi, lo udah tahu gue siapa. Jadi gue ajak ketemuan di cafe bintang jam habis lo kerja.

Aku segera menjawab ajakan nya. Sebenarnya bukan seperti ajakan melainkan perintah.

Billah
Baiklah

Tidak ada pesan lagi setelah itu, dia hanya mengRead pesan yang dibalas Billah.

"Hey, melamunin apa?", belva menganggetkan Billah dari lamunannya

"Cewek itu", singkat. Jawaban billah singkat tapi Belva langsung tahu siapa yang dimaksud

"Ada apa? Cerita sama aku. Bukannya kamu sudah tahu dia siapa dan dia kenapa bisa begitu terobsesi sa-" ucapan belva terputus saat billah memotong ucapannya dan dia terkejut atas potongan billah

"Dia ingin ketemuan habis pulang kerja kita" tutur Billah. Belva tau menyampaikan itu billah membutuhkan tarikkan nafas yang berat

"Terus? Apa kenzie sudah tahu? Aku rasa kamu harus memberitahu nya." saran Belva

"Aku ngak tahu harus darimana? Hubungi Kenzie terus apa yang akan aku bilang?" tanya Billah yang kini sudah menghadapkan badannya ke arah Belva

"Jujur lebih baik, kamu pergi jumpai cewek itu bersama Kenzie agar dia bisa menolong kamu ketika cewek itu mengamuk" ucap Belva

Ada benarnya, jadi aku harus menghubungi kenzie dan memberitahu kalau aku akan ketemuan dengan Lisa

Billah
Zie, hari ini aku mau ketemuan dengan Lisa di Cafe Bintang jam habis aku pulang kerja, aku sudah setuju.

Selama menunggu jawaban Kenzie, Billah ngak ada habisnya ngak enak dan merasa was was. Takut jika Kenzie tidak mengasih izin sebab Kenzie bilang Lisa orang berbahaya

*ting*

Buru-buru billah mengambil hape nya dan melihat, senyum dibibir Billah mengembang saat tau balasan dari Kenzie

Kenzie
Aku ikut. Aku jemput
Jangan pergi sendiri
See you

~Author pov end

~Billah pov

Setelah jam menunjukkan pukul pulang kerja, aku sudah mendengar bahwa Kenzie menunggu dari beberapa menit yang lalu, dia menepati janji nya buat pergi menemui Lisa harus bersama dia.
Akhirnya setelah melihat penampilan dengan sedikit memoleskan sedikit bedak dan liptint aku siap menemuinya. Aku tersenyum sembari melihat ku dengan helm full face nya, aku tahu dia juga tersenyum denganku terlihat dari mata nya yang menyipit.

Cinta Beda KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang