Part 15 - Keputusan (a)

346 17 0
                                    

***
Author pov

Pertemuan antara Kenzie dan Billah di undur karena Kenzie akan mengikuti Ujian Sekolah nya. Mengenai balapan itu jelas geng motor kenzie juara dan dia berserta teman-temannya merayakan pesta kecil-kecilan di basecamp mereka.

Billah belom mengetahui bahkan tidak perlu tahu kalau kenzie mengikuti balapan hingga adanya perkelahian antar dua geng yang emang dari dulu tidak pernah damai, entah kenapa tapi yang geng arion tahu gebetan geng dari ketua ferostik menyukai Kenzie ketua geng arion.

Tapi sudah capek menjelaskan kalau kenzie dan gebetan ketua geng itu tidak ada hubungan, tapi namanya sudah terselubut emosi, geng ferostik yang di ketuai oleh dewa itu ngak percaya dan selalu saja cari masalah.

Kenzie yang udah malas berdebat sekarang hanya mengikuti kemauan dari geng itu. Dia terlalu malas dan lelah menjelaskan tapi hanya di anggap angin oleh dewa.

Menarik nafas kenzie hendak ingin keluar dan mencari angin hanya untuk menenangkan fikirannya yang begitu berkecamuk akhir-akhir ini. Tapi sebelum keluar, papa nya masuk dan menatap serius putra sulung nya yang kini sudah hampir menginjak 17 tahun.

"Papa ingin bicara sama lo ko" ujar sang papa

"Masuklah pa" ujar kenzie

Setelah masuk dan menutup kembali pintu kamar kenzie, sang papa pun duduk di pinggiran kasur di ikuti kenzie yang menarik bangku belajarnya dan sedikit duduk mencodong ke arah sang papa.

"Hah.." menarik nafas ayahnya menatap lekat putra yang sudah 5 tahun dia didik sendiri tanpa sosok sang istri.

"Siapa dia?" tanya papa nya to the point. Bukannya kenzie tidak tahu siapa yang papanya maksud tapi dia belom siap menghadapi ini semua sebelum bertemu dengan kekasihnya itu, Billah.

"Siapa yang papa maksud?" ucap kenzie yang kini menatap ayahnya dengan serius

"Jangan ngak mengerti siapa yang papa maksud ko, apa perlu papa menyebut dan mengajaknya buat ketemu?" ujar sang ayah dan itu sukses membuat kenzie menegang tapi cepat dia mengubah mimik wajahnya menjadi datar kembali.

"Billah, pacar wa" ujar kenzie dingin

"Apa kegiatan dia sekarang? Dan keyakinan apa yang dia anut?" tanya sang ayah. Kenzie menjawab karena ayahnya pasti sudah tahu.

"Buat apa wa jelassin kalau papa sudah tahu semua" lebih dari 3 kata kenzie kini menatap sang ayah malas

"Putussin dia" menohok, itu lah ucapan sang papa nya yang menurut kenzie sudah di akhir pembahasan dari mereka

"Masih wa fikirkan bagaimana kedepannya" ujar kenzie

"Putussin sekarang zie, jangan buat papa malu punya apa seperti kamu. Apa yang kamu lihat dari dia. Dia itu berbeda dengan kita, bahkan umur dia dengan kamu jauh berbeda. Kamu jangan fikir papa ngak mengetahui nya. Akhiri hubungan mu sekarang dengannya atau-" ucapan papanya terputus karena kenzie juga terpancing emosi

"Atau apa pa, papa jangan ikut campur urusan kenzie. Papa ngak paham, apa yang papa tahu tentang kami. Keyakinan itu, kenapa emang pa? Apa kenzie ngak dapat bahagia pa? Papa ngak tahu kenzie selalu merasa mendapatkan sosok mama di dalam diri billah. Papa selalu sibuk, apa papa pernah melihat kami yang selalu menginginkan papa semeja makan dengan kami, kita berbagi cerita. Tapi apa pa, semenjak mama meninggal, papa sibuk diluar. Ngak ada waktu buat kami, kami butuh kasih sayang pa, kami ngak butuh uang kalau kasih sayang kami tidak dapatkan dari papa, tinggal papa orangtua kami tapi kami juga tidak merasakan sosok itu." sudah cukup kenzie tidak bisa menahan sesak selama ini dia simpan

"Apa papa tahu, kenan sempat demam tinggi dan terus memanggil papa? Ngak kan? Ama, ama dan akong yang merawat kenan, kenzie dan ken merasa sakit juga karena ngak ada papa disaat adik kecil kami yang masih berusia 6 tahun sudah harus ditinggal sosok mama" runtuh sudah, airmata makin deras mengalir dikedua pipi kenzie.

Cinta Beda KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang