***
Author pov
Setelah pertemuan Billah dan Kenan, Billah kini mulai sedikit menjauh dan menjaga jarak oleh Kenzie. Kenzie tahu sebenarnya dan dia juga ngak bisa memaksa karena kenzie sendiri juga bingung semenjak adiknya mengatakan yang menohok hatinya.
Dia dan Billah emang sangat jauh berbeda. Perbedaan itu membuat dia menjadi kalang kabut. Kini Kenzie berada diatas balkon dan melihat keliling, menghela nafas berat dia menghirup udara banyak-banyak karena rasa yang di dada nya sangat sakit. Billah, apakah dia bisa bertahan atau malah pergi.
"Aku bingung harus gimana Tuhan. Aku ngak bisa begini, kenapa tuhan, kau ciptakan perasaan ini tumbuh dihatiku. Perasaan yang teramat dalam padahal baru beberapa bulan aku mengenal dia tapi aku takut kehilangan dia" ucap kenzie dalam hati
Terisak, ya Kenzie rapuh kembali. Airmata itu menetes lagi, dia tersadar dan kembali ke kamar mengambil figuran foto yang terdapat 2 wanita dan dirinya berada di foto itu, ya Kenzie membuat nya menjadi 1 bagian tapi dibagi dua, satu sisi terdapat fotonya yang berusia 10 tahun berada di pangkuan sosok wanita yang tak lain adalah ibu nya. Mendiang ibu yang telah pergi menghadap sang Pencipta. Dan sisi lainnya terdapat sepasang foto selfie yang di ambil Kenzie pas sedang jalan dengan Billah. Ya, kenzie meminta foto bareng dan Billah mau saja.
Tes
Airmata itu makin deras kala Kenzie akan berpisah dengan dua wanita didalam foto itu. Mama nya yang sudah pergi, kini wanita yang berada di foto itu juga suatu saat akan pergi.
"Kamu tahu, baru kamu wanita yang aku buat di frame foto dan aku letak di kamar aku, baru kamu Bil. Kamu tahu ngak emang bukan kamu pacar pertama aku, tapi kamu berbeda Bil, kamu beda." ucap nya lirih sambil mengelus wajah Billah di foto itu seakan dia sedang berbicara dengannya.
Diletaknya kembali frame foto itu, dan saat yang sama telefon disamping bingkai itu berdering dan menampilkan salah satu teman geng motornya menelpon.
"Halo" saut kenzie
"Oi boss apa kabar, entar malam ini kita ngumpulkan? Ayolah sudah lama banget ni lo ngak ngumpul bareng kita" ucap teman Kenzie yang diketahui bernama angga
"Ya, entar malam aku datang" ucap Kenzie. Dia tahu dia sudah berjanji kalau dia ngak bakal ngumpul lagi dengan Billah tapi dia sekarang butuh refreshing kan pikirannya, bukan?
"Ok, ajak Ken juga biar anak geng kita ngumpul semua" saut angga lagi
"Hm, ya" ucap kenzie dengan datar
Tutt..tut...tuttt
"Maafkan aku sayang, maaf" ucap Kenzie lemah tatkala dia sudah mengikari janji nya dengan Billah
Meletak kembali benda segi pipih itu keatas kasur, kenzie bergegas menuju kamar ken. Menggetuk pintu dimana sang empunya keluar dengan hanya menggunakan celana boxer membuat kenzie memutar bola mata malas.
"Entar malam ngumpul, lo pergi sendiri" ucap kenzie lalu dengan tanpa jawaban ken dia langsung kembali ke kamarnya buat mengambil hape dan kunci motornya.
Sesampai dikamar dan menyambar benda-benda yang di anggap perlu dia segera turun buat berpamitan pada kakek dan neneknya.
"Ai khi talok?", tanya kakek kenzie
(Mau kemana?)"Ai khi kak peng iu ce e ya akong", jawab kenzie
(Mau ngumpul biasa kek)"Ane am liao, Zen u toi juga a?", tanya Kakek nya lagi
(Udah malam ini, apa zen juga ikut?)"Iya kok ce e i lai" jawab kenzie
(Ya sebentar lagi dia akan nyusul)"Mai ane am tui, tan ama khangkho kio lu che", kini nenek nya menimbrung obrolan mereka
(Jangan kemalaman entar nenek sulit bangunin)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Keyakinan
Teen FictionTentang kisah Billah dan Kenzie.. Dua insan yang saling memberikan semangat dan senyuman satu sama lain harus terjarakkan karena ada nya PERBEDAAN .... Billah memegang Tasbih di Tangannya.. sedangkan Kenzie memegang Patung Buddha di genggamannya...