****
Author pov
Billah dan Kenzie membelah ibukota yang lumayan padat karena arus pulang kerja. Keduanya larut dalam pemikiran masing-masing, billah memikirkan bagaimana nanti dia ketika berhadapan dengan keluarga kenzie, sedangkan kenzie berfikir apakah dia harus jujur kepada billah tentang semuanya. Tentang obrolan serius kenzie dengan sang paman dan ayahnya kemarin membuat fikiran kenzie berkecamuk, dia melihat dari kaca spion gadis yang amat dia cintai memandang senja, ya senja kali ini begitu indah dan baik billah kenzie juga menikmati senja kali ini, kenzie begitu suka dengan senja karena senja dia ibaratkan seperti billah.
Sebentar membelah jalanan dan memandang jalan sebentar sekilas memandang billah tanpa kenzie sadari billah menyadari bahwa kenzie melihatnya dari spion
"Fokuslah, aku tidak ingin mati secepat ini jika kamu masih saja tidak fokus ke jalan" sindir billah dan membuat kenzie ketawa dibalik helm full nya dan membuat billah memukul pelan bahu kenzie
"Tenang, aku akan fokus, lagian aku tidak ingin membuatmu celaka, yang benar saja cewek yang aku sayangi aku buat celaka, ngak mungkin" ujar kenzie dan membuat billah tersenyum samar
Kenapa, kenapa hubungan nya begitu sulit, PERBEDAAN dirinya dan kenzie membuat benteng persatuan hubungan mereka begitu rumit dan billah sadar bahwa perasannya maupun perasaan kenzie akan menjadi korban dari perbedaan itu.
"Bisakah kamu lupakan aku?" tanya billah getir membuat kenzie menegang karena pertanyaan billah yang ngak pernah dia bayangkan
"Bisakah kamu lupakan aku zie, lupakan semua tentang kita. Lupakan.. Lupakan perasaan kamu terhadapku, dan... Lupakan pernah ada kata *Kita*" ujar billah menekan kata kita, kenzie terdiam
Kenzie menghentikan motornya kepinggir, karena dia harus fokus dan menenangkan dirinya atas apa yang billah ucapkan. mematikan motornya, kenzie melihat kearah spion, melihat billah menunduk, dia tahu gadis itu menangis dalam diam. Gadis yang begitu amat dia cintai begitu rapuh sekarang
Kenzie masih berdiam diatas motornya, begitu dengan billah. Kenzie menarik nafas berat, dia ngak mau terpancing emosi atas apa yang keluar dari gadis yang sangat dia sayangi tersebut
"Udah tenang?" tanya kenzie dingin. Billah yang mendengar dingin nya dari pertanyaan kenzie itu pun menoleh dengan sisa airmata yang membekas di pipinya
"Hmm, sudah" ujar billah pelan namun masih di dengar oleh kenzie
"Aku ngak mau kamu ucapkan kata itu, biarlah. Biarlah takdir dan waktu yang menjawab semua, jadi jangan pernah minta aku buat itu semua, aku ngak bisa" ujar kenzie membuat billah tersentak karena aura dan suara kenzie yang begitu dingin
Melajukan kembali motornya, tidak ada percakapan diantara keduanya. sampai tiba didepan rumah kenzie, keduanya juga tidak membuka suara masing-masing
"Eh kenzie sudah pulang. Masuk sini" ujar sang ama melihat kenzie berjalan kedalam rumah
"Loh. Ini siapa zie?" tanya ama awalnya tidak tahu kenzie pulang dengan membawa seseorang
"Dia billah, teman zie" ujar kenzie datar tanpa menoleh kearah billah. Billah sadar perubahan yang kenzie tunjukkan emang salahnya. Tapi apakah dia salah dengan mengungkapkan perasaannya
"Oh ya, silahkan masuk, mari kita langsung ke meja makan, semua sudah menunggu" ujar ama kenzie dengan lembut.
Setelah memasuki rumah kenzie dan billah menyadari betapa keluarga kenzie penganut agama yang kuat, menguat kan hati billah mengikuti langkah kenzie tetapi baru beberapa langkah billah menarik pergelangan tangan kenzie dan kenzie pun tersentak akan tarikan itu menoleh ke belakang dimana tangan billah menarik pergelangannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Keyakinan
Novela JuvenilTentang kisah Billah dan Kenzie.. Dua insan yang saling memberikan semangat dan senyuman satu sama lain harus terjarakkan karena ada nya PERBEDAAN .... Billah memegang Tasbih di Tangannya.. sedangkan Kenzie memegang Patung Buddha di genggamannya...