****
Author pov
Selama dua minggu kenzie dan billah selalu bersama. Ya, kenzie tidak ingin terlewat satu hari pun, dia begitu ingin membuat memo ingatan bersama billah selama dia disana. 5 tahun bukan waktu yang sebentar, dan kenzie sadar jika dia tidak bisa berharap akan bersama billah, tapi bukankah pergi nya dia ke sana bukan hanya menuntut ilmu pelajaran saja? Tapi dia juga bukan karena billah tapi emang dia sudah memantapkan hati nya untuk itu.
Selama dua minggu bersama billah dan sudah dapat izin dari kedua belah pihak bahwa waktu sesempit itu biarkan menjadi waktu hanya untuk kenzie dan billah.
Kenzie mengajak billah kemana saja. Mulai hanya jalan-jalan keliling komplek, bersepeda ke pusat kota, bahkan camera yang selalu bergantung di leher kenzie tidak lepas kenzie mengambil beberapa jepretannya, ada hanya billah dan ada dia ketika dia meminta billah mengambilnya. Sudah berpuluh bahkan ratusan hasil jepretannya. Dan harini, tepatnya saat ini dia akan pergi meninggalkan semua selama 5 tahun di negara orang. Tanpa ada keluarga dan saudara bahkan sahabat-sahabat kenzie juga memilih ada yang kuliah dan kerja dikota ini, hanya kenzie yang pergi. Hanya kenzie yang jauh dari mereka semua.
Kenzie memasukkan sisa apa saja yang akan dia bawa. Koper yang berisi pakaian dan peralatan lainnya sudah ia siapkan jauh-jauh hari. Dia melihat keliling kamar nya, kamar yang tau perasaan dan bahkan curhatan kenzie setiap harinya. Dia akan merindukan momen dimana dia setiap senja akan duduk dibalkon termenung mengingat dua wanita terbaik dalam hidupnya.
Tak terasa akan lamunannya sampai ketukan pintu dia hiraukan dan sang empu nya memasukkan kamar sang koko, dia melihat koko nya tengah melamun berdiri di balkon, dia tahu koko nya pasti sedih tapi dia juga tidak bisa menghalang bahkan dia tidak tahu tujuan apa yang dimaksud koko nya karena semalam mereka bercerita dan dia masih kurang paham kalau tujuan koko nya bukan hanya belajar tapi ada hal lain.
"Ko" panggil ken. Ya, dia adalah ken. Pria yang sekarang sudah berstatus kekasih dari sahabat billah, belva
"Hmmm" kenzie tersadar dari lamunan hanya memberi jawaban yang membuat ken sedikit jengkel
"Hu.. Ayo, udah semua kan? Kita berangkat, aku udah ngasih tau yang lainnya, termasuk Billah" ujar ken pelan ketika menyebut billah. Dan dia tahu itu sukses membuat sang koko berbalik badan dan mengangguk, ken tahu koko nya akan cepat luluh jika sudah terucap lawan mainnya hanya menyebut nama sang gadis yang sangat koko nya cintai
"Lu bawa mobil, yang lain entar nyusul. Bawa aku ke suatu tempat" ujar kenzie membuat kedutan dahi ken menyatu
"Kemana" tanya ken membuat kenzie enggan menjawab dan menenteng tas nya keluar kamar
"Ingin ku berkata kasar, untung sayang karena abang" ujar ken menggerutu tetapi mengikuti kenzie keluar juga
Sesampai di dalam mobil, kenzie hanya mengarahkan pandangannya keluar, dia engan berbicara untuk saat ini, entah lah dia merasa kepergiannya membuat dia takut dan waswas karena dia tidak bisa mengklaim billah miliknya tapi dia juga tahu billah tidak akan dan bahkan menolak ketika kenzie mengajak balikkan.
"Kita kemana" tanya ken membuat lamunan kenzie terhenti dan jawaban kenzie sukses membuat ken hanya mengangguk, melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membawa kedua pria itu kesuatu tempat dimana kenzie ingin kesana.
Setelah memakan waktu 30 menit, akhirnya kenzie telah sampai di tempat dia inginkan
"Jangan lama ya ko, kita harus buru-buru ke bandara" ujar ken yang di angguki kenzie
Melangkah beberapa langkah, kenzie berdiri di pinggiran bukit yang emang tenpat dia ketika mengalami kesulitan dan kehampaan, selain balkon kamarnya, kenzie juga menetapkan bukit kecil itu sebagai tempat nya kedua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Keyakinan
Teen FictionTentang kisah Billah dan Kenzie.. Dua insan yang saling memberikan semangat dan senyuman satu sama lain harus terjarakkan karena ada nya PERBEDAAN .... Billah memegang Tasbih di Tangannya.. sedangkan Kenzie memegang Patung Buddha di genggamannya...