Galau Karena Iseng

598 85 9
                                    

Disclaimer

HypnosismicKing records

Story • Hatarakimono

Alert :

OOC

Terdapat kata-kata kasar

Masih terdapat kesalahan kesalahan EYD

........

......

...


" Nii-chan, bagaimana kalau aku meninggalkan mu dan hidup sendiri?" Tanyaku kemarin, dan berkat pertanyaan asal itu masih tercetak jelas bagaimana ekspresi Nii-chan begitu menanggap nya.

" Tch"

" Jiro-kun, ada apa? "

Pertanyaan yang terlontar dari salah satu pegawai ditempat ku bekerja membuat lamunanku buyar. Sesegera mungkin aku mengganti ekspresi, tak ingin memperkeruh suasana.
" Ah tidak ada."

" Terimakasih atas kerja kerasnya" ucap pekerja satu sama lain sebelum akhirnya kami sama-sama meninggalkan restauran.

" Bagaimana ya? Mungkin jika kau memperjelas alasannya, aku akan memberi tanggapan"

Lagi-lagi adegan itu terulang, rasa bersalah menggerogoti sampai ke relung hati. Padahal ia tak bersungguh-sungguh, namun rasanya seperti sudah melakukan kesalahan besar. Untuk sekarang, hanya  untuk menemui Nii-chan saja rasanya tak sanggup.

" Hei Yamada"

' Siapa lagi malam-malam begini, mengangguku berfikir saja.'

" Tch apalagi?" Ujarku, tak bisa menahan emosi yang melonjak tiba-tiba.

Di depan sana, member fling posse berdiri dengan baju compang-camping, mau darimana pun, mau karena hanya memakai celana panjang dan kaos tanpa jubah hijau bulu pun, tetap saya aku tau itu Dise Arisugawa, si penggila dadu walau telah bangkrut berkali-kali. yaa sudah kesekian kali aku bertemu dengannya, dan berkali-kali pula orang itu sangat terlihat gembel, bahkan hanya menggunakan boxer, dan kolor, namun yang tak pernah hilang adalah tasbih dadu kebanggaan yang menjepit rambutnya.

" Begitu sikapmu begitu menanggapi orang lain padahal belum melihat wajah nya, wah benar-benar, sekolah mu kurang" seru Dice, membuat ku kembali berdecak sebal, ia memperburuk mood ku saja.

" Aku tidak mau mendengar nasehat dari penggila judi tapi keberuntungan nya amatiran."

" CK, anak kedua Yamada memang kurang ajar ya."

Lebih baik aku pulang dan istirahat, aku tidak mood berbicara dengan orang macam dia.

" Hei Jiro, bagaimana dengan sekaleng bir?" Tawaran itu keluar dari mulut si gembler Shibuya.

" Bahkan aku belum cukup umur untuk mencicipi sekaleng bir di toko kelontong kami"

" Haha bercanda, bagaimana dengan cola? Kau yang bayar."

" Kenapa harus aku?"

" Karena aku baru saja kalah berjudi"

" Makanya bekerja, jangan hanya bisa menghabiskan uang!"

°°°

Dari sudut mata, Jiro dapat melihat gerak-gerik Dice, tidak ada yang istimewa memang, hanya berayun kecil diayunan berkat dorongan kaki, dan tak lupa sekaleng cola yang menempel dibelahan bibirnya.

Yamada Bros Day✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang