DISCLAIMER
Hypnosismic • KING RECORD
Story • Hatarakimono
Alert :
OOC
Terdapat kata-kata kasar
Masih terdapat kesalahan kesalahan EYD
........
......
...
Jiro mondar-mandir di depan pintu menunggu kakaknya pulang dengan gelisah. Perasaannya bahkan meluap-luap ingin segera menyergap seseorang dan membebaskan kata-kata seperti uap." Nii-channnnnnnn, kapan pulang, aku rindu."
Clek
Pintu terbuka. Jiro menyambut dengan antusias. " Nii-channnnnnnn... E Saburo." Pekik nya.
Saburo membuang muka, tak ingin bertatapan dengan seorang kakak berotak bodoh di hadapannya.
Jiro yang mendapat perlakuan seperti itu merasa sakit hati. " Mana salam mu?"
Saburo melenggang pergi tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Wajahnya bahkan terbilang cukup kecut daripada wajah datar.
" Saburo. Aku sedang bicara dengan mu," seru Jiro dengan nada lebih tinggi.
" Bicara sana sama tembok." Saburo misuh-misuh.
" Cih, dia masih marah rupanya. Tapi tunggu.." Hidung Jiro bergerak untuk mengendus wangi minyak wangi yang samar-samar tercium olehnya.
Kepala Jiro menengok ke Saburo. Anak itu menjinjing tas sekolahnya dengan tegak.
" Ben.. bencana. Nii-channnnnnnn."
" Ya kenapa Jiro?" Tanya Ichiro yang sudah berada di samping remaja laki-laki berumur 17 tahun itu.
Membuat ia mundur beberapa langkah. " WAAAAAAA"
Kedua alis Ichiro bertaut melihat reaksi aneh adik pertama nya.
" Kenapa kau kaget?"" Kenapa nii-chan ada di situ?"
" Karena aku antara ada dan tiada."
" Ehm?" Jiro loading.
Ichiro melepas jaketnya lalu melampirkannya di pundak kanan.
" lupakan. Kenapa kau teriak-teriak memanggil ku? Dan apa yang bencana?"" Jangan-jangan kau jin?"
Jitakkan hinggap di kepala si poni belah tengah.
" Jangan ngada-ngada, katakan ada apa? Aku ingin berendam air panas, tubuhku rasanya lengket setelah seharian bekerja." Ichiro menyentuh tengkuknya yang terasa pegal.
Jiro melihat itu mengurungkan niatnya sementara waktu. " Ah tidak ada, nanti saja nii-chan."
" yakin?"
Jiro mengangguk.
" Kau sudah mandi? Kenapa belum ganti seragam?" Ichiro pikir yang ingin dikatakan Jiro sangatlah penting hingga anak itu bahkan belum sempat berganti pakaian.
Jiro menggeleng lagi. " Haha belum."
" Mau mandi bersama? Kau bisa menggosok punggung ku."
Jiro membeku. " A.. bisa sih tapi nanti Saburo tambah marah padaku nii-chan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Yamada Bros Day✓
Fiksi PenggemarHari-hari Yamada bersaudara yang akan mereka ceritakan.