Parno

597 86 14
                                    

Disclaimer

HypnosismicKing records

Story • Hatarakimono

Alert :

OOC

Terdapat kata-kata kasar

Masih terdapat kesalahan kesalahan EYD

........

......

...


Ichiro muncul dari balik pintu, membuka masker yang ia kenakan, menampilkan wajah yang penuh peluh. Setelah bebas untuk menghirup udara segar dengan lebih leluasa, ia menggosok hidungnya, membuat ujungnya memerah.

Tenggorokannya terasa gatal.
" ohok ohok ohok" ia tutupi mulutnya dengan sikut, upaya yang dilakukan agar tidak menambah kuman pada telapak tangan.

Sedangkan Jiro dan Saburo menatap Ichiro dengan tatapan horror.

' gak mungkin, Nii-chan terinfeksi, virus........ zombie' Jiro menggeleng kuat-kuat menghilangkan pemikiran bodoh, eh buruknya nya.

' Ichi-nii....' Saburo was-was, tidak mau berpikir buruk tentang Ichiro, namun tampaknya tidak berhasil.

" Jiro... Saburo" panggil Ichiro ikut kaget saat menatap wajah kaget adiknya.

Jiro lebih dulu memacu kaki telanjangnya mendekati Ichiro, dan disusul oleh Saburo, seketika berubah menjadi berlomba siapa yang duluan sampai ke hadapan Ichiro.

Tangan Ichiro refleks terangkat
" Tunggu! Berhenti disitu!" Perintah nya, ia tinggalkan kedua adiknya dan melangkah ke dapur

Ichiro menghidupkan keran, membasuh telapak tangan, lalu menuang sabun seperlunya. Ia matikan kembali keran agar air tidak terbuang sia-sia, bayar bulanannya mahal.

Ia gosok kedua telapak tangannya sampai berbusa, dari punggung tangan, kembali sela-sela jari telapak tangan, lalu sela-sela jari dari punggung tangan, kemudian memutari ibu jari, menggosok kuku ke telapak tangan, dan yang terakhir adalah pergelangan tangan. Ia basuh kembali sampai busahnya hilang. Ichiro melakukan cuci tangan selama kurang lebih 20 detik sesuai anjuran WHO, tapi lebih tepatnya ia tau dari Jakurai sensei.

" Nii-chan apa kau baik-baik saja?" Tanya Jiro, sedangkan Saburo memberi tisu untuk Ichiro. " Ichi-nii apa yang terjadi?"

Ichiro mengambil tisu dari tangan Saburo lalu tersenyum kecil,
" terimakasih Saburo, dan lagi kenapa kalian sangat panik?"

" Ichi-nii, izinkan aku mengecek suhu tubuh mu!" Pinta Saburo yang sudah siap dengan alat pengecek suhu tubuh.

' Astaga mereka memperlakukan ku seperti seorang ODP( orang dalam pengawasan)' batin Ichiro meringis, namun karena Ichiro kakak yang baik ia biarkan Saburo mengecek suhu tubuhnya.

" Baiklah silahkan Saburo" Ichiro menyibak poninya, memperlihatkan jidat mulus sexy milik anak tertua keluarga Yamada.

Tit

Saburo kembali menarik alat itu dari dahi Ichiro. Melihat berapakah angka derajat Celcius yang tertera.

" 38°..... Ichi-nii kau demam?" Seru Saburo.

" Nii-chan kau habis darimana saja?" Tanya Jiro yang mulai gelisah.

" Buang sampah?" Jawab Ichiro dengan ragu ' loh akukan memang habis buang sampah, kenapa aku ragu?'

Memang ia sehabis buang sampah kok.

" Saburo apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jiro. Saburo menarik Jiro menjauh beberapa meter dari Ichiro.

Melihat itu Ichiro jadi sedikit tersinggung, " heii kalian, aku tidak terkena korona hanya karena sehabis buang sampah dan jogingkan?"

Jiro mengerutkan alisnya lagi
" Ternyata kau joging Nii-chan" serunya dengan nada tak suka.

" Ichi-nii.. kita hanya melakukan tindakan pencegahan, dan kenapa Ichi-nii joging? Tempat tinggal kitakan sedang dalam zona merah." Tambah Saburo, kali ini ia kompak dengan Jiro.

' Bahkan grup kita sudah merah dari dulu, akupun sudah identik dengan merah sejak balita' batin Ichiro.

" Hei tenanglah, kalian terlalu panik, itu tidak baik untuk kondisi mental kalian." Tanpa sadar Ichiro bergerak maju, namun Jiro dan Saburo tambah menjauh.

" Maaf Nii-chan, kalau kami ikut sakit siapa yang akan menjaga Nii-chan, lebih baik Nii-chan istirahat, biar aku buatkan minuman kunyit, jahe, sereh dan gula merah." Seru Jiro dengan bijak

" Benar Ichi-nii, kau bisa istirahat dengan tenang, serahkan sebuah nya padaku dan Jiro."

Ichiro lagi-lagi meringis ' diksimu ituloh Saburo'

Dan itu membuat Ichiro antara jengkel dan terharu sebenarnya. Ia hanya bisa membeku ditempat, menyaksikan kedua adiknya yang sedang merayunya untuk istirahat.

Tiba-tiba otak cerdas Saburo baru saja mencerna sesuatu " Eh???"

" Psstt kau mau cari rempah-rempah  itu dimana?" Bisik Saburo.

" Di Indonesia" jawab Jiro.

Itu yang membuat Saburo jengkel pada Jiro, kebodohannya suka pulang pergi tanpa dijemput.

OMAKE

Ichiro tiduran di soffa sambil menikmati light novel yang ia beli tadi pagi.

' Tentu saja suhu ku naikkan? Aku sehabis joging, belum lagi aku haus karena uang nya ku pergunakan untuk novel luar biasa ini.'

Tapi mau bagaimana lagi, kalau kedua adiknya mau memanjakannya tanpa melakukan pertengkaran yang bisa mengganggu kuping Ichiro, Ichiro hanya bisa menikmatinya.



Jangan lupa like and comment Minna


Yamada Bros Day✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang