2 Orang Adik

714 88 19
                                    

DISCLAIMER

HypnosismicKING RECORD

Story • Hatarakimono

Alert :

OOC

Terdapat kata-kata kasar

Masih terdapat kesalahan kesalahan EYD

........

......

...

Jiro dan Saburo adalah sesosok adik yang selalu ingin aku lindungi, mereka adalah adik dan selalu menjadi adikku.

Saat aku membuka mata untuk kesekian kalinya di hari ini, semua yang ku lihat hanyalah warna putih tak berujung, tak ada garis warna lain selain warna putih itu, aku tak bisa merasakan diriku sendiri, lebih tepatnya aku tak dapat melihat tubuhku sendiri, namun aku tetap sadar, aku adalah aku, yang sedang berdiri menghadap sebuah hamparan luas tak berwarna ini adalah diriku sendiri, walau perasaan ini mengambang, tak menyentuh tanah, ataupun apapun itu. Namun sepertinya ucapan ku barusan tidaklah benar, tidak hanya putih yang kulihat, namun juga hitam dan merah gelap berbentik seperti televisi semut masal yang tergambar pada otakku saat ini.

Aku Ichiro Yamada, Ichiro, Ichi yang berarti satu atau pertama, dan Ro dalam kanji namaku yang berarti anak. Ya, aku anak pertama, anak pertama dari 3 bersaudara. Aku seorang kakak dari dua orang adikku.

Perasaan ini kembali, mengambang, terasa tenang, namun menuntut untuk sebuah renungan. Di alam bawah sadarku yang berwarna terang ini aku dituntut untuk berpikir, karena dalam kenyataannya gelap maupun terang sama saja untukku. Aku harus terus berpikir mengenai kehidupan yang akan aku alami kedepannya.

Bayangan itu melintas, meminta untuk dibahas, padahal setiap waktu aku memikirkannya. Kedua adik laki-laki yang hanya berjarak beberapa tahun di bawah ku, Jiro Yamada dan Saburo Yamada.

Jiro Yamada, adik pertama dengan visual paling berbeda dari kakak dan adiknya, wajah layu, bibir tipis poni belah tengah, dan mata heterochoma yang berwarna hijau di sebelah kiri. Sebenarnya aku tak terlalu ingat wajah ibu kami, namun aku masih ingat dengan wajah ayah dari kami bertiga. Dia adik pertama yang sebenarnya tak terlalu banyak bicara jika soal masalahnya dengan teman-temannya. Sikap yang bar-bar turunan dari ku ia yang mewarisinya. Anak yang kuat, dan sebenarnya punya pemikiran yang baik. Aku tau dia kuat, dan aku selalu bisa mengandalkannya untuk menjaga adik kami, Saburo Yamada yang memiliki hati lembut.

Saburo Yamada, anak terkecil dari kami, memiliki perbedaan umur cukup jauh dariku. Ia kecil, jika ingatan paling akhir aku ingat ia bahkan sangat kecil, mungkin memang saat itu aku juga masih kecil, namun tentu saja ia lebih lebih kecil dariku. Ia sosok kecil yang terbilang lebih suka bermain sendiri untuk beberapa waktu, memojok dengan berbagai macam mainan dan buku buku bacaan bergambar bekas aku dan Jiro ketika kami tak ada di rumah. Mungkin dari sana ia tumbuh menjadi anak yang mahir dalam bidang belajar.

Aku bahkan lahir sebelum mereka, aku menjadi anak paling lama mengenal orang tua, aku pastikan aku telah menyaksikan perkembangan mereka walau sejak dalam kandungan, meski aku tak ingat bagaimana Jiro dalam perut ibu, karena umurku saat itu bukanlah saat-saat dimana memori sudah berkembang sempurna. Tapi aku dapat pastikan aku telah menyaksikan mereka tumbuh dari saat mereka berada dalam perut ibu, walau tak mengingatnya.

Yamada Bros Day✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang