Saburo menemukan anak kucing di dalam kardus, saat itu sudah memasuki musim dingin, tentu saja iklim turun drastis, dan pasti nanti malam akan turun salju, Saburo yang merasa kasihan membawanya pulang.
Sesampainya di rumah, Saburo menaru kardus tersebut, mengganti nya dengan kotak yang lebih baik serta di taruh ya beberapa kain tebal, iapun menyalakan penghangat
" Nahhh puss kau aman disini, jangan mati ya, menyusahkan aku nanti, uhh kalian masih kecil sekali, kemana ibu bapak kalian? Kalian kasian yatim piatu? Wah kita sama, tapi untung kalian bersaudara seperti ku"
" Meong "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wajah Saburo tambah melembut begitu melihat bayi kucing yang masih merah itu menggeliat. " Mungkin besok akan ku bawa mereka ke dokter untuk konsultasi."
" Meong "
Saburopun bertekad untuk memelihara anak kucing temuannya, ia juga berpikir kata-kata apa yang akan ia berikan kepada kedua kakaknya.
Ia pun memesan perlengkapan kucing di online, yang semestinya belum dapat digunakan di bayi kucing yang berumur baru 1-2 bulan itu.
" Sepertinya mereka lapar, ahh neko, tunggu di sini aku akan segera kembali." Karena susu adalah keperluan paling penting, Saburo segera pergi ke petshop.
Perjalanan Saburo sedikit terganggu karena perbaikan jalan, tapi dapat Saburo lihat ada sedikit celah, Saburo langsung mengambil kesempatan dalam kesulitan.
" Celah itu licin, hati-hati, seharusnya kau memutar saja,"
" Maaf aku sedang buru-buru," Saburo menoleh, melihat seorang kuli berhelm kuning, tapi tunggu, orang itu seperti dia kenal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
