2

4.5K 536 21
                                    

"Hyung, aku mau kencan dulu ya"

"Aku ikut"

Jaehyun menghentikan langkahnya dan menatap tak percaya atas jawaban si kakak.

Kemudian ia berbalik.

"Aku mau kencan, Hyung" ulangnya.

"Iya, aku ikut ya?"

Ia tak salah dengar rupanya. Tapi tetap saja, kenapa kakaknya harus ikut berkencan dengannya?!

"Hyung, aku-"

"Aku bosan kalau tidak ada Jaehyun"

Memang sejak kembali ke rumah keluarganya, Kakaknya ini sangat amat menempelinya. Sungguh. Kemanapun ia pergi, kakaknya akan meminta ikut. Termasuk kencannya kali ini.

"Ada Bunda kan disini"

"Tapi tidak ada Jaehyun"

Jawaban macam apa itu?! Memangnya ia harus selalu di rumah apa?! Lama-lama Jaehyun emosian juga.

"Bunda!"

Akhirnya, Jaehyunpun meminta bala bantuan. Byul Yi. Ibunya.

"Apa sih?! Bunda sedang maskeran ini"

Dan muncullah sosok wanita dengan masker putih di wajahnya. Untung bukan hitam.

"Aku mau kencan, dan Yoongi Hyung memaksa ikut" adunya.

"Ya sudah, ajak saja. Begitu saja kenapa harus memanggil Bunda"

Sungguh. Ibunya juga sama sekali tidak peka.

"Aku.mau.kencan.Bunda" ulangnya dengan mengeja setiap kata. Berharap sang Ibu lebih mengerti apa maksud dari ucapannya.

"Bunda tidak tuli, Jae. Tidak perlu diperjelas"

"Hiks"

Jaehyun langsung melotot begitu mendengar suara isakan tak jauh darinya. Bukan dari Ibunya tentu saja, melainkan dari si kakak. Orang yang lebih pendek darinya itu.

"Aku tidak boleh ikut ya? Hiks"

Kenapa jadi sampai menangis begini?!

"Astaga, aku bukan suamimu Hyung. Jangan menangis padaku"

"Hiks"

"Jung Jaehyun" desis sang Ibu sambil menginjak kaki sang anak yang seenaknya saja menyebut-nyebut orang yang seharusnya tidak disebutnya.

"Baiklah, baiklah. Aku tidak jadi kencan kalau begitu" ujarnya menyerah.

Bahkan sampai mengangkat kedua tangan di udara sebagai tanda menyerah. Susah kalau sudah sampai menangis begini.

"Benarkah?"

Dengan mengusap air matanya, Yoongipun bertanya sambil berbinar.

"Eum, aku di rumah saja"

"Terimakasih"

Dipeluknya tubuh jangkung sang adik yang hampir saja terjungkal ke belakang karena diterjang terlalu cepat. Belum siap lebih tepatnya.

"Ya sudah, jaga kakakmu. Bunda mengeringkan masker dulu"

Jaehyun hanya mengangguk kecil sambil menuntun sang kakak untuk duduk di sofa.

"Jaehyun marah ya?"

"Tidak. Aku harus menghubungi kekasihku dulu, Hyung. Nanti dia marah"

Yoongi mengangguk, masih dengan memeluk Jaehyun dengan posisi duduknya. Membiarkan sang adik mulai bermain dengan ponselnya. Menghubungi si kekasih seperti apa yang diucapkannya.

HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang