14

3.7K 538 47
                                    

"Anakmu mana, Jinseok?"

Seokjin dengan sok polosnya menunjuk ke arah perut datarnya. Tak perduli sambil memakan cake yang barusaja ia beli.

"Maksudku Jungkook, Jinseok. Bukan yang itu"

"Jadi, ini bukan anak kita?"

Namjoon hanya bisa menepuk keningnya pelan. Lebih baik menunggu sang istri makan terlebih dahulu daripada mendapat jawaban tak memuaskan Seokjin.

Cukup lama. Karena bukan hanya cake saja yang Seokjin pesan. Ada beberapa makanan yang bervariasi berada di meja itu.

"Sudah?"

Hingga Seokjin kekenyangan setelah menghabiskan makanannya sendirian.

"Dimana Jungkook?" ulang Namjoon dengan pertanyaan yang sama.

"Tidak tahu"

"Jinseok, aku serius. Aku bisa menghancurkan rumah-"

"Kau sudah tahu dimana Kookie, kenapa masih bertanya padaku?!"

Seharusnya Namjoon yang marah disini, kenapa jadi sang istri yang menaikkan nada bicaranya duluan?

"Tidak bisakah kau tidak ikut campur?! Yang menikah itu Kookie dan Taehyung, bukan kau Namjoon!"

Semakin menjadi-jadi bahkan kini mulai berdiri dan menunjuk-nunjuk ke arah sang suami.

"Jangan jadi seperti Ibumu yang mengatur hidupmu dari kecil! Jangan jadikan Kookie pembalasan atas paksaan pernikahanmu dulu, Kim Namjoon! Kookie itu anakku! Jangan menyentuh hidupnya!"

"Sudah?"

Dengan santainya, Namjoon bertanya setelah mendapat semprotan bak rapper ternama di negeri.

"Jadi, Jungkook masih bersama anak haram itu? Setelah batas waktu yang kuberikan dan mereka masih bersenang-senang?" lanjutnya.

"Biarkan saja, Namjoon. Mereka sudah menikah. Apa yang salah tinggal bersama?!"

"Karena mereka seharusnya tidak bersama sejak awal"

"Kau menyuruh mereka bercerai?!"

"Tentu"

Seokjinpun berdiri. Menggebrak mejanya dengan keras di depan sang suami.

"Kita juga bercerai kalau begitu. Aku sudah tidak mengenalmu"

Kemudian berbalik dan beranjak.

"Kau tidak akan berani melakukannya, Jinseok"

Berhenti sejenak untuk menolehkan kepala.

"Aku sudah pernah hidup sendiri dengan anak-anakku, Namjoon. Jangan meremehkanku"

Sebelum kembali berjalan dan masuk ke dalam kamarnya. Menutup pintunya sangat keras.

-*123*-

"Aku mau melihat Jimin lagi, Jaehyun"

"Hyung tidak akan cepat sembuh kalau terus-terusan begini. Hyung harus istirahat"

Mencegah si kakak yang tengah duduk itu untuk beranjak dari kasur rawatnya.

"Aku tidak sakit!"

"Lalu ini apa?"

Tunjuk Jaehyun pada selang kecil nan panjang yang berujung di lengan si kakak. Menancap disana.

"Tapi Jimin-"

"Jimin Hyung juga harus istirahat agar cepat sehat lagi. Jangan mengganggunya terus"

Yoongi langsung menutup bibirnya yang kembali ingin protes. Menunduk sambil memilin jemarinya sendiri.

HusbandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang