chap 39

475 42 4
                                    

Gomawoo buat 10k nya...
Yuhuuuuuu
Terimakasih banyak" buat kalian yang masih setia baca baby lion..

Maaf untuk keterlambatan update
Dan typo serta cerita yang urakan...
Insya allah aku bakal terus berusaha yang terbaik

💗💗💗💗💗💗💗

Kalian mau cerita ini gimana
.
.
.
.
.
.
.
.

#HappyEnd
#SadEnd

Wkwkwkw coment yaa

Happy reading!!!!! 😇

Pagi ini tidak seperti biasanya dikediaman jeon,  dimana biasanya pasti akan selalu ada suara gemuruh atau keseruan sang buah hati.

Pagi ini seakan sepi,  ia baby tae sedang dirumah sakit.  Saat kejadian tiga hari lalu yang mengharuskan baby mungil itu singgah di rumah sakit.

"hyung apa ini parah? " jungkook

"jangan terlalu khawatir kook,  tetap berdoa saja" namjoon

"tapi hyung, baby tae belum sadar juga" jungkook

"tenanglah aku yakin baby tae kuat" namjoon

"aku mempercayaimu hyung" jungkook

Namjoon mengangguk dan bergegas pergi meninggalkan jungkook,  sisah jungkook seorang diri disana.  Jennie?  Jangan ditanya istrinya itu sedang mengalami trimester kehamilannya. Jungkook tidak tega jika harus membuat jennie lelah,  akhirnya jungkook lah yang menjaga baby tae.

Ruangan berlapis kaca serba putih itu melihatkan sosok bayi mungil yang tidur nyenyak di atas ranjang. Mata polos yang biasanya berbinar kini tertutup rapat,  jungkook berusaha tegar agar ia bisa menguatkan anak kesayangannya itu.

Beberapa alat medis menempel ditubuh sang anak,  entahlah yang jelas jungkook tau itu pasti menyakitkan.  Jika boleh bertukar posisi,  jungkook ingin yang merasa sakit itu dirinya bukan sang anak.

"sabar ya sayang,  daddy yakin tae tae kuat" jungkook

Ini terjadi karna...

Flashback on

Sore ini jungkook sengaja pulang lebih awal,  dia memang sudah sangat bersemangat ingin bermain dengan baby tae.

Walau sudah diperingatkan jennie bahwa baby tae sedang tidak enak badan karna suhu badannya masih sedikit panas,  jungkook hanya mengiyakan ucapan jennnie.

Namun tidak dapat ditolak oleh jungkook,  saat melihat anaknya begitu aktif bahkan sekedar melarang pun jungkook tidak tega.

"eoh,  baby sudah ya mainnya nanti kau lelah" jungkook

"ania diddy,  mau main itu" baby tae menunjuk bola basket diujung ruangan

"ania,  kau masih demam" jungkook

"diddy" lirih sang anak

Seakan tidak tega jungkook mengiyakan saja,  mereka bermain bola basket.  Keseruan itu membuat jungkook tidak sadar akan wajah sang anak yang berubah menjadi pucat pasi.

Tanpa babibu,  tubuh mungil itu tergeletak tidak sadarkan diri di halaman rumah.

Jungkook yang panik langsung menggendong tubuh itu.

Flashback off

Drrrt.... Drrrt...

Jungkook melihat ponselnya.

My jejen 💜
Is calling you...

"yeoboseo? " ucap jungkook lesu

"aku ingin melihat baby tae"

"kau masih mual dan kondisi tubuh mu lemah,  biarkan aku yang menjaga baby" jungkook

"andwe!  Aku mau kesana"

"ta-" jungkook

Telpon itu di putuskan sepihak,  begitulah jennie jika sesang egois siapapun tidak bisa membantah.

Jungkook meminta izin kepada perawat untuk melihat baby nya lebih dekat,  perawat mengizinkan jungkook.

Sebelum masuk jungkook diminta untuk mengenakan baju khusus dan masker, karna itu demi kenyamanan dan keselamatan baby tae.

"halo jagoan daddy" ucap jungkook

Ia melihat anaknya dengan tatapan sendu

"baby tidak rindu daddy eoh? " jungkook

Baby tae masih setia menutup matanya

"mommy mu nakal sama seperti mu,  dan baby tau... Sekarang mommy mu semakin rewel,  daddy tidak bisa melarangnya ia sangat merindukan mu" jungkook

"sayang bangun,  apakah disana sangat nyaman eoh?  Sampai baby tidak ingin kembali pada daddy" jungkook

"apakah baby tidak merindukan mommy mu?  Uncle mingyu juga sangat merindukan baby" jungkook

"tetaplah berjuang jagoan daddy" kata terakhir itu membuat air mata nya menetes.

Jungkook rapuh karna si kecil,  tiga hari ini dirinya merasa menyesal dan bodoh.

Dan..

Tuuuut...

Elektrokardiogaf yang berada disamping nya itu menunjukan garis lurus.  Jungkook panik dan memencet tombol di atas ranjang baby tae.

"sayang mohon bertahanlah" jungkook

Namjoon dan beberapa perawat datang,  namjoon menyuruh jungkook menunggu diluar.  Walau dengan sedikit paksaan akhirnya jungkook menurut dan keluar.

Diluar air matanya terus menangis ia khawatir dan sangat takut kehilangan malaikat kecilnya,  cukup sekali ia kehilangan baby tae dia tidak ingin lagi.

Jennie datang dengan nyonya min,  jennie menatap gusar kearah jungkook ia coba meminta kejelasan tentang kondisi anaknya.

Namun nihil,  jungkook hanya diam membisu air mata yang terus turun membasahi pipinya.

Dua jam berlalu,  akhirnya namjoon keluar.
Jungkook bangkit dari duduknya menghampiri namjoon.

"bagaimana keadaann baby hyung? " jungkook

Namjoon mengelah napas nya

"hyung jawab aku!" jungkook

"kita harus mencari pendonor untuknya secepat mungkin,  jika dalam sebulan keadannya tidak memungkinkan terpaksa aku akan melepas semua alatnya dan kalian harus mengikhlaskannya" namjoon

"hyung kau bohong! " jungkook

"kook,  ini sudah takdir nya. Aku akan berusaha mencarikan jantung untuknya,  aku akan berusaha" namjoon

Jennie?  Tentu saja isakan tangis terus keluar dari bibirnya,  dia sangat terpukul dengan keadaan baby tae.

Jungkook memeluk jennie seolah memberikan kekuatan kepada jennie,  untuk terus kuat karna jungkook juga mengkhawatirkan keadaan kandunga Jennie.

"kita pasti bisa" jungkook

Tbc

Haiiii!  Wkwkwkwk aduh ini akutuhh nulis apa...
Btw makasih yaa buat kalian yang masih setia baca ini...
Secepatnya aku bakal buat ini End

Wkwkwkw

Kira" kalian tim mana nih

#happyEnd
#SadEnd

Papay!

BabyLion~kth ✔[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang