" Kak,, lo marah sama gue? " sudah kesekian kalinya soobin mengajukan pertanyaan yang sama kepada kakaknya, tapi sepertinya kakaknya itu enggan menjawab pertanyaan soobin.
Beberapa menit yang lalu mereka telah sampai di taman kota,, karena hari ini adalah weekend taman menjadi lebih ramai dibanding hari biasa, banyak pedagang dan beberapa wahana permainan berjajar rapi disana. Sowon sama sekali tak menolak adiknya membawanya kesini, walaupun sowon tau siang nanti pasti akan panas.
Sedari tadi sowon sama sekali tak ada niat berbicara atau membalas pertanyaan soobin, dia hanya diam dan melihat kesekelilingnya." kak lo beneran marah ya sama gue? Jangan diem doang dong kak,, gak enak tau dicuekin " soobin menggoyangkan lengan kakaknya pelan.
" paan sih lo! Gue gak marah " setelah dari tadi hanya diam akhirnya sowon berbicara sambil menatap soobin kesal,, hal ini juga membuat soobin agak lega.
" kalau gak marah,, kenapa dari tadi diem mulu? "
" kakak gak marah sama lo,, cuma kesel aja "
" gara gara tadi? "
" menurut loh? " sowon merotasikan matanya jengah.
" ya...itu gue lakuin juga buat kebaikan kakak "
" Tau,, gue paham kok lo khawatir sama gue, lo gak mau gue disakitin cowok, tapi cara lo berlebihan tau gak? Bahkan semua temen cowok gue ngejauhin gue, dan itu kenapa? Karna lo nyuruh mereka ngejauhin gue, iya kan? Gue tau lo suka ambil handphone gue trs lo ngechat semua temen cowok gue yang ada dikontak... dan bilang kalau lo itu pacar gue, dan bodohnya lagi mereka gak pernah percaya kalau lo itu adik gue,, gue tu kakak lo, tapi kenapa gue lebih merasa kalau gue itu adik lo? Lo tuh terlalu posesif, gak pernah ngebolehin gue berteman sama cowok,, asal lo tau mereka tuh baik banget sama gue, jadi lo gak perlu khawatir mereka bakal nyakitin gue,, lo tuh... "
" kak... "
" kenapa? Sekarang lo marah sama kakak? Marah aja gak papa,,"
" bukan... Itu kak.. "
" terus apa? Lo nyesel? Lo mau minta maaf? Gak perlu...lo nggak salah, gue... "
" ckk,, diem dulu dong,, giliran gue mau ngomong "
" apaan? "
" liat tuh orang-orang disekeliling lo "
Sowon diam lalu mengedarkan pandangannya kesekeliling." soobin anjing lo!! Kenapa baru bilang sekarang sih,, malu tau gak? mau ditaro dimana nih muka gue? " ucap sowon pelan sambil memukul dada soobin didepannya.
Soobin tertawa kecil melihat wajah merah kakaknya karena menahan malu" umpetin disini aja mukanya " soobin menarik tubuh sowon kepelukannya, membiarkan kakaknya itu menyembunyikan wajahnya diceruk leher soobin. Geli? Sudah pasti,, nafas sowon begitu terasa dileher soobin, membuat bulu kuduknya sedikit meremang, tapi soobin berusaha untuk menahannya.
" gue tadi udah mau bilang sama lo, tapi lo nya ngoceh mulu gak diem diem,, ya udah...salah siapa coba? "
" adik sialan lo ya!! Cepet jalan!! " suruh sowon tapi tetap tak mengubah posisinya.
" jalan kemana? Lepasin dulu lah..."
" Gak!! Jalan aja kenapa sih...cari tempat yang agak sepi "
" ngapain ke tempat yang sepi? "
" ckk,, cepet gak usah banyak bacot!! "
" iya bawel! "
Soobin perlahan berjalan dengan sowon yang masih saja menempel ditubuhnya." berat anjir!! Lepasin dulu napa? "
" gak mau!! Malu gue "
####
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Brother [COMPLETED]
Fanfic" ini dijalan, bukan di catwalk jadi gak usah banyak gaya " " itu baju kalo kekurangan bahan gak usah dipake, buang aja, gue beliin yg baru " " gak usah lirik2 di sebelah lo udah ada cogan " . . . " Lo tuh adek gue apa bapak gue sih? Bawel banget " ...