chapter 19

691 87 21
                                    

Hai guys,, i'm comeback.... ada yang nunggu cerita ini diupdate nggak? Nggak ada? Ok lah...

Btw minal aidin wal faizin ya temen-temen semuanya...
Maaf klo author lama updatenya, suka nggantungin cerita dan lain lainnya lah..

Yuk jangan lupa vote ya...masa yang vote nggak ada separuh dari yang baca😁, comment juga yang banyak... ramein dong...sepi banget dah kek hatinya author😅

Udah ah kuy langsung baca aja.







" soobin yang ini cocok nggak? "

" nggak! "

" kalo yang ini? "

" nggak juga "

" ini? "

" nggak! "

" masa nggak cocok semua, gimana sih "

" yang pertama celananya kependekan, yang kedua bajunya yang kependekan, yang ketiga punggungnya keliatan "

Sowon berdecak malas, sedangkan soobin hanya memperhatikan sang kakak dengan tatapan datar.
Lagi-lagi sowon harus kembali kekamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka menampilkan sowon dengan stelan kaus berwarna pink polos lengan panjang dengan rok putih selutut.
Sowon berdiri dihadapan soobin yang kini tengah duduk ditepi ranjangnya sambil bermain ponsel.

" gimana kalau yang ini? "
Soobin memperhatikan penampilan sang kakak dari kepala sampai kaki.
Sedangkan sowon, ia mulai berputar putar memperlihatkan penampilannya pada soobin.

" masih kependekan rok nya, mending pake celana aja " jawab soobin yang membuat sowon menghentikan gerak tubuhnya.

" astaga soobin... segini lo bilang masih kependekan? Udah sampek selutut lho ini...! " ucap sowon geram.

" tetep aja kaki lo keliatan "

" setan kali kakinya nggak keliatan! Udah ah pokoknya gue mau pake baju ini! Gue nggak mau ganti!  "

" ya udah deh, terserah lo! Percuma lo tanya pendapat gue "

" biarin! Lo sih bawel,, orang cuma mau kepantai juga "

" ya udah sini..."

" ngapain? "

" gue mau sisirin rambut elo "

" gue bukan anak kecil, gue bisa sendiri kali "

" sini cepetan "
Mau tak mau sowon menurut, ia menempatkan tubuhnya duduk bersila membelakangi soobin. Perlahan soobin mulai menyisir rambut panjang sowon dengan lembut.

" lo nggak ada niatan buat ganti warna rambut? " tanya soobin yang masih telaten menyisir rambut sowon  bahkan sesekali ia menghirup aroma rambut sang kakak yang wangi buah.

" nggak, alami lebih bagus, kalo diwarnain ntar malah rusak rambut gue " jawab sowon

" tapi kayaknya kalau disemir blonde lo pasti keliatan lebih cantik kayak orang bule " ucap soobin

" gue sayang rambut gue "

" hmm tapi mau apapun warnanya lo tetep cantik kok kak "

" gue kan emang cantik "

" iya cantik tapi sayang..."

" sayang kenapa? "

" cie manggil sayang "

" dih tadi emang gue ngomong apaan? "

" Sayang kenapa "

" cie manggil sayang juga "

My Possessive Brother [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang