Chapter 16

657 69 61
                                    

Keadaan Mino sangat kacau, dia harap - harap cemas menantikan Jinu yang sedang ditangani oleh Dokter. Untuk pertama kali ini Mino merasa takut kehilangan Jinu.

Mino akui selama ini dia sudah terbiasa berada didekat Jinu, menemani lelaki cantik itu disetiap harinya. Walaupun mereka selalu debat, tapi itu seperti memberikan warna baru dihidup Mino.

Disaat dia mendengar bahwa Jinu mengandung dan dia akan memiliki seorang anak, dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Tapi hari ini dia harus belajar satu hal, bahwa emosi yang tidak terkontrol hanya akan membawa petaka.

Andai saja tadi Mino tidak bertengkar dengan Jinu, maka semua ini tidak terjadi. Mino benar - benar menyesal.

"Song Mino apa yang terjadi dengan Jinu?" tanya Yoon panik.

Mino melihat Yoon dan Hoony datang bersama dan melihatnya dengan tatapan khawatir.

"dia tertabrak mobil di depan rumah" jawab Mino.

"kenapa bisa? Kalian bertengkar?" tanya Hoony.

Mino hanya mengangguk lemah.

"kalian bertengkar apa sampai kejadian seperti ini terjadi hah?" geram Yoon.

"aku bertanya tentang kedekatannya dengan Kris Wu, aku malah menuduhnya selingkuh dengannya, aku menuduhnya murahan, dan terakhir aku berkata bahwa aku ragu anak yang dikandung oleh Jinu adalah anakku atau bukan" jawab Mino lirih.

Buagh!!

Mino tersungkur jatuh ke lantai. Bukan Yoon yang memukulnya tapi Hoony.

"kau!! Kau laki - laki keparat Mino, bisa - bisanya kau menuduh Jinu serendah itu. Dan apa kau bilang tadi? Kau tidak percaya itu adalah anakmu? Wah Song Mino, kau benar - benar brengsek! Kau pikir Jinu jalang sampai - sampai kau berpikir demikian? Jinu laki - laki terhormat Mino!!!" marah Hoony.

Mino terdiam mendengar perkataan Hoony.

"kau benar, aku benar - benar brengsek. Aku brengsek Hoon!! Aku bahkan sekarang menyesal melakukan semua itu, aku sekarang takut Hoony hiks aku takut kehilangan mereka berdua hiks aku takut" ucap Mino dengan menangis frustrasi.

Hoony yang melihat sahabat beserta bos nya ini sampai menangis frustrasi seperti ini, berarti Mino benar - benar tertekan. Hoony membantu Mino bangun dan membantunya duduk dikursi tunggu.

"sehabis ini kau harus meminta maaf dengan Jinu, cukupkan rasa bencimu itu, apa yang kau dapat dari hal tersebut? Kau bahkan tidak mendapatkan Ten, dan apa kau ingin karna rasa bencimu itu kau kehilangan anakmu dan istrimu yang aku yakin 100% kau diam - diam memiliki rasa terhadap Jinu, hentikan semua itu Mino sebelum terlambat" ucap Hoony.

Mino terdiam mendengar nasihat Hoony. Bahkan Yoon sudah khawatir melihat sahabatnya berjuang didalam sana.

Sudah 1 jam ini mereka bertiga menunggu diluar. Bahkan Mino tidak berani menghubungi kedua orangtuanya maupun kedua orangtua Jinu. Dia terlalu takut dan malu dengan perbuatannya sendiri. Mino memang sepengecut itu.

Dokter datang menemui Mino. Mino dengan cepat menanyakan keadaan istrinya.

"bagaimana keadaan istri dan anak saya dok?" tanya Mino khawatir.

Dokter tersebut menghela nafasnya, dan terlihat raut wajah yang tidak begitu bahagia.

"dok apakah mereka berdua baik - baik saja?" tanya Mino dengan hati - hati sesungguhnya dia belum sanggup menerima kabar buruk apapun tentang Jinu dan anaknya.

Dokter tersebut tersenyum lemah.

"anak - anak kalian baik - baik saja, tapi Jinu.. Jinu belum melewati masa kritisnya" jawab Dokter tersebut.

Unwanted Wedding (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang