Anggita Desfiya. Gadis cantik yang awalnya di penuhi dengan kebahagiaan berubah menjadi kesedihan ketika Papanya meninggal karena kecerobohannya. Selama 3 tahun dia mencoba menghilangkan bayangan masa lalu yang menyedihkan itu. Tapi itu tidak semuda...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
"Oke sip! Gue udah cantik. Pasti Satria bakal klepek-klepek lihat gue." Ucap Ani sembari memperhatikan tubuhnya di cermin. Seragam sekolah serta atribut pun sudah terpasang lengkap di tubuh ramping Ani.
"Gue bakalan kasih tau BK rekaman kemarin!" Sambungnya.
Dia mengambil tas sekolah lalu melenggang keluar dari kamarnya.
"Selamat pagi non Ani." Sapa asisten rumah tangga bernama bu Mayang.
"Pagi, bi."
"Ini non di makan dulu sarapannya. Sudah bibi siapin."
Ani mengangguk. Terlihat di meja makan terdapat nasi goreng sosis kesukaannya beserta susu putih. Dengan lahap dia memakan nasi goreng tersebut.
"Ayah sama Bunda mana bi?" Tanyanya di sela makan.
"Tadi fajar berangkat lagi non. Katanya mau pergi ke Australia untuk menemui rekan bisnis."
Ani mengangguk. Memakan nasi goreng dengan lesu. Jika diingat-ingat kedua orang tuanya jarang sekali berada di rumah. Untuk makan bareng pun jarang.
Dia selalu sendiri. Setiap hari dia hanya di temani oleh bu Mayang dan suaminya Pak Dono. Mereka lah yang selalu menemaninya jika di rumah. Tapi sayangnya mereka tidak menginap. Bila hari sudah malam, mereka akan pulang ke rumah mereka. Dan di saat itulah dia kesepian.
"Aduh jangan sedih atuh non. Kan ada bibi sama pak Dono." Ujar bibi Mayang mencoba untuk menghibur Ani.
Ani tersenyum kecil. "Iya, bi."
Setelah selesai makan dan meminum susunya, Ani pamit ke bibi Mayang dan melangkah menuju pak Dono yang sudah siap di depan mobil.
"Ayo pak berangkat."
"Siap non."
Meski kalian nggak selalu ada di samping aku. Aku bakalan tetap sayang kalian berdua. Ayah dan Bunda.
⋇⋆✦⋆⋇
"Ma, Anggi pergi ya Assalamu'alaikum." Ujar Anggi setelah menaiki Lili.
"Iya, hati-hati." Balas Naya berdiri di depan pintu.
"Iya."
⋇⋆✦⋆⋇
"Ayo Aldo makan dulu." Ujar Luna ketika melihat putranya yang baru turun dari kamarnya.