[7] KISAH ANI

156 41 0
                                    

*:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*:..。o○ ○o。..:*

Ada yang mengatakan jika cinta itu sulit. Sulit untuk didapatkan, sulit untuk dijaga, sulit untuk dipertahankan bahkan sulit untuk dilupakan.

Sama seperti hal Gadis cantik berwajah oval itu mendesah pelan memikirkan tindakan yang akan dia lakukan selanjutnya.

Entah kenapa terlalu sulit untuknya mendapatkan cinta sang cowok pujaannya. Satria Aldiguna.

Otaknya selalu memerintahkannya untuk berhenti. Namun hatinya selalu berbanding terbalik dengan otaknya.

Hahhhh. Kadang cinta begitu membingungkan.

Apa lagi yang harus gue lakukan? Tanyanya dalam hati.

Dia sering melihat Satria menyapa ramah semua cewek yang berusaha untuk dekat dengannya. Namun...

Kenapa dia di perlakukan dengan kasar?

Coba sebutkan salahnya apa?

Emangnya dia binatang di perlakukan dengan kasar?

Ani mengerjapkan matanya berkali-kali. Merasa sedih sendiri jika mengingatnya.

Rambutnya yang hitam tergerai beterbangan terhembus Angin. Suasana kota yang indah dapat di lihat dari sini. Hanya inilah tempat yang membuat hatinya tenang. Rooftop sekolah.

Dia tidak peduli jika temannya Anggi mencarinya. Yang dia butuhkan sekarang hanya ingin menenangkan hatinya.

"Gue seburuk itu ya sat?" Tanyanya parau.

Rasanya ingin sekali kembali ke masa kanak-kanak. Masa yang selalu di penuhi kebahagiaan. Masa dimana belum mengenal apa itu cinta.

"Padahal lo itu baik. Tapi kenapa sama gue lo jahat sat! Kenapa?"

"Apa gue terlalu becak buat lo yang mobil Lamborghini?"

Sekelebat memori di mana pertama kali dia bertemu Satria muncul berputar di kepalanya.

"Ini dimana?" Tanya Ani meremas tangannya panik memandangi jalanan gelap yang dipijak nya sekarang.

Dia baru saja pulang dari tempat sepupunya yang berada jauh dari rumahnya. Ketika pulang naik taksi, Tiba-tiba taksinya mogok di tempat seperti ini. Banyak pohon-pohon menjulang tinggi menatap langit seperti berada di tengah hutan. Hawa yang dingin membuatnya semakin takut.

Pak supir pergi meninggalkannya sendirian untuk mencari bantuan. Dan sampai sekarang belum kembali. Ingin meminta bantuan handphonenya mati. Sial!

Brak!

Suara pukulan bertubi-tubi terdengar dengan jelas. Ani tergelonjak kaget mendengarnya. Hingga ketakutannya semakin menjadi dengan sosok pria kekar yang mencoba memecahkan kaca mobil.

Revalanggi (Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang