[6] DIBONCENG REVALDO

204 54 3
                                    

*:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*:..。o○ ○o。..:*

Kan ku kejar mimpi...

Dan ku terbang tinggi...

Alunan lagu terdengar dari mulut cewek yang sedang mengendarai motornya di malam hari. Dengan suara yang lumayan bagus, dia menyanyikan lagu itu dengan ceria.

Tak ada kata tidak ku pasti bisa...

Anggi tersenyum setelah menyanyikan lagu itu. Menurutnya ada kebahagiaan sendiri setiap kali Dia menyanyikan lagu itu. Entahlah, mungkin lagu itu menggambarkan tentang perjuangan seseorang untuk mencapai mimpi. Sama sepertinya yang ingin mengejar mimpi untuk membahagiakan kedua orang tuanya.

Sekarang ini dia ingin pergi ke tempat Naya menjalankan bisnisnya. Toko kue yang menyiapkan segala jenis kue, mulai dari kue ulang tahun, brownis, pancake, maupun yang lainnya.

Setelah pekerjaannya selesai di Cafe Florania, dia memutuskan pergi ke sana karena ingin melihat Mamanya sebentar.

Dengan motornya si Lili, dia menaungi perjalanan yang sedikit padat di kota bandung malam itu.

Tidak berselang lama, akhirnya dia telah sampai ke tempat tujuannya. Naya Cake. Itulah nama tempat itu.

Setelah memarkirkan motornya, dia melangkah masuk ke dalam tempat itu.

"Terima kasih, semoga puas dengan pelayanan kue kami." Ucap Wanita paruh baya yang tidak lain adalah Naya.

"Assalamu'alaikum." Sapa Anggi kepada Mamanya.

"Waalaikumussalam, kamu ngapain malam-malam ke sini?" Tanya Naya mengajaknya untuk duduk.

"Mau lihat Mama, nggak boleh ya?"

Naya terkekeh. "Boleh dong sayang. Malah Mama seneng kamu ada di sini."

Anggi tersenyum.

"Nita." Panggil Naya kepada salah satu pegawainya.

"Iya bu, ada apa?"

"Saya minta tolong ambilin banana cake ya?" Anggi yang mendengar itu matanya berbinar. Dia sangat menyukai banana cake. Apalagi itu buatan Naya.

"Baik bu."

Naya sudah memiliki 5 cabang toko kue yang tersebar di kota bandung. Setelah merintis karirnya dari awal, akhirnya dia memiliki beberapa cabang toko kue.

Keahliannya membuat kue tidak perlu di ragukan lagi. Semua kue yang dibuat Naya selalu enak, terbukti dulu Anggi dan Almarhum suaminya yang begitu menyukai kue buatannya.

Setelah kepergian Dino 3 tahun yang lalu, Naya lah yang menjadi kepala keluarga. Mengurusi semua yang biasa di lakukan oleh Almarhum suaminya. Dia pun semakin giat merintis usaha kuenya agar mendapatkan hasil untuk memenuhi kebutuhannya dan putrinya.

Revalanggi (Our Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang