Part 34 : Realize

1.1K 108 63
                                        

Author POV

"Kak Seyong ...," lirih Jaehee masih tidak percaya dengan perkataan Seyong.

"Aku ... tidak bisa melepaskanmu begitu saja, aku sudah tau kau akan pindah rumah."

"Aku ...."

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang." Seyong menghela nafas. "Aku akan menunggumu."

"Baiklah, aku akan memikirkannya. Terimakasih sudah memberikanku waktu."

Seyong tersenyum lalu memegang kedua pundak Jaehee. "Jangan anggap ini seperti bebanmu, okay? Yang terpenting adalah kebahagiaanmu."

Jaehee hanya bisa mengangguk, dia tidak bisa berkata apapun lagi saat ini. Dia dapat melihat mata Seyong yang dengan ketulusannya. Dia sangat tidak percaya jika pria ini begitu mencintainya.

***

"Kak Seyong melamarmu, benar?" ucap Sungjae terkejut setelah mendengar ucapan Jaehee. Jaehee hanya terdiam sambil memikirkannya.

"Lalu kau jawab apa?" tanya Sungjae lagi.

"Aku belum menjawabnya," ucap Jaehee sambil melirik pelan kearah Hyejin yang sedari tadi terlihat sedih.

"Terima saja jika itu membuatmu bahagia. Apa yang kau pikirkan soal Kak Seyong?"

"Dia sangat baik, dia pintar dalam segala hal, tapi ... aku selalu menganggapnya teman."

"Aku pikir kau lebih cocok dengan Seyong dibanding Jungkook, sejujurnya," ucap Sungjae memberi semangat pada Jaehee.

"Sungjae ...." Sesekali Jaehee melihat kearah Hyejin yang termurung dengan tatapan kosong.

"Apa?"

Jaehee mengode Sungjae dengan matanya, dia melirik Hyejin dan mencoba membuyarkan lamunannya.

"Hyejin?" panggil Sungjae.

"Ya?" Hyejin pun tersadar dari lamunannya.

"Kau terlihat sedih, ada apa?" tanya Sungjae. Jaehee pun mencubit pinggangnya. "Ah."

"Aku tidak apa-apa, aku pergi dulu ada urusan," ucap Hyejin lalu pergi begitu saja.

Jaehee memukul pundak Sungjae. "Sudah ku bilang jangan dibahas."

"Ada apa? aku tidak tahu apapun disini."

"Hyejin menyukai Seyong, bodoh." Jaehee kembali memukul pundak Sungjae.

"Kenapa kau tidak bilang dari awal."

***

"Terimakasih telah memutuskan untuk menginvestasikan sejumlah besar uang," ucap Tuan Jeon pada Ketua Yunkai.

"Jangan bicara tentang bisnis sekarang, kita akan segera menjadi keluarga," balas ketua Yunkai lalu tersenyum bahagia.

"Terimakasih," ucap Jungkook dengan wajar datarnya.

"Dan kapan upacara pernikahannya?" tanya Tuan Yunkai.

"Terserah anda, Ketua," balas Tuan Jeon sambil melirik putranya itu.

"Ketua, Ayahku sebenarnya belum sembuh total saat ini," ucap Jungkook tiba-tiba.

"Jungkook," panggil Tuan Jeon agar Jungkook berhenti membicarakan soal kesehatannya.

"Ketua, anda mengatakan bahwa kita akan segera menjadi keluarga. Jadi, aku tidak ingin menyembunyikan apapun dari anda," ucap Jungkook tidak menghiraukan Ayahnya.

"Jungkook, kau sangat hebat," balas Tuan Yunkai dengan tersenyum lebar.

"Sepertinya, upacara pernikahannya harus dilakukan setelah Ayahku sembuh total." Jungkook melirik Ayahnya. "Aku akan sangat berterimakasih jika kita bisa melakukannya tahun depan."

Naughty Kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang