Part 11 : Feeling

1.9K 270 34
                                    

Author POV

"Sudah lihat? Kekasih ku datang." Seyong melirikkan matanya pada Jaehee, Jaehee terlihat bingung sekaligus terkejut.

"A-Apa? Kau kan tidak punya kekasih," ucap wanita itu. Perkelahian itu menjadi sorotan orang-orang yang baru saja lewat.

"Kau hanya boleh denganku!" Pria itu menarik tangan wanita itu, wanita itu menghempaskannya dengan kasar. "Aku tidak menyukai mu sedikitpun!"

"K-Kak ...," ucap Jaehee, Seyong pun langsung menoleh ke arah Jaehee. "Ayo, kita pergi dari sini." Seyong mulai menarik tangan Jaehee.

"Yak! Jeon Seyong! Aku ini menyukaimu!" teriak wanita itu, wanita itu terus di tahan oleh pria itu, Seyong menarik tangan Jaehee menjauhi tempat itu.

Seyong membawa Jaehee ke dalam restoran Tuan Song. Terlihat teman-teman Jaehee yang kebingungan melihat Jaehee dengan seorang pria, terutama Sungjae dengan wajah konyolnya itu.

"Yak aku baru tahu Jaehee punya kekasih," ceplos Sungjae. Sooyoung pun menjitak kepala Sungjae dengan keras. "Yak! Sakit!"

"Ini adalah Kakaknya Jungkook."

"Uhuk!" Sungjae tersedak minuman setelah Jaehee mengucapkan kata-kata tadi. Seketika Sungjae berpikir, bagaimana bisa Jaehee bersama Kakaknya Jungkook?

"Duduklah, Kak." Jaehee tersenyum. Seyong pun membalas senyumnya itu dan langsung terduduk di samping Hyejin itu dan diikuti Jaehee yang duduk di samping Seyong.

"Ah aku akan memperkenalkan diriku, Namaku Jeon Seyong," ucap Seyong tiba-tiba. Senyum ramahnya membuat suasana menjadi damai.

Mata Hyejin sama sekali tidak berkedip sama sekali saat melihat Seyong tersenyum. Bisa di bilang kalau Hyejin jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Hyejin," panggil Jaehee. Hyejin langsung menoleh ke arah Jaehee karena lamunannya buyar.

"Kau mau makan, Kak?" tanya Jaehee. Seyong kembali terseyum, memang Seyong ini suka sekali tersenyum. "Tidak, terimakasih."

"Seyong!" panggil Tuan Song. Seyong langsung menoleh ke arah Tuan Song lalu melambaikan tangannya. "Ya!"

"Jaehee, nanti kau pulang bersama Seyong saja, aku masih sibuk mengurusi restoran ini," ucap Tuan Song. Jaehee seketika terdiam, teman-temannya mulai menyadari, rahasianya sudah terbongkar, lalu apa yang akan dia katakan pada Jungkook?

"A-Apa? Bersama? Rumah kalian dekat?" tanya Sooyoung. Jaehee hanya menelan saliva nya kuat-kuat.

"Kalian tidak tahu? Aku dan Ayahnya Seyong ini berteman baik, Ayahnya Seyong ini membelikan ku rumah persis di samping rumahnya, Jaehee pun sering mengobrol dengan Jungkook karena kamar mereka bersebrangan," ucap Tuan Song panjang lebar. Teman-temannya Jaehee seketika terdiam mendengar cerita dari Tuan Song ini.

Teman-teman Jaehee mengangguk mengerti. Lalu menatap Jaehee dengan tajam. "Ah ... seperti itu," ucap Sooyoung.

"Ah iya," jawab Jaehee tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana.

"Baiklah, Paman."

﹏﹏﹏

"Terimakasih, Kak."

"Aku masuk ke rumah dulu."

Jaehee melangkah mendekati pintu rumahnya. Dan ada sesuatu yang mengganjal di hati Jaehee. Tapi ... apa itu ....

"Ah benar! Kunci rumahku tertinggal!" teriak Jaehee dengan keras. Seyong menoleh ke arah Jaehee lalu tersenyum, melihat tingkah Jaehee yang terlihat imut memukul kepalanya sendiri.

"Ada apa?" tanya Seyong.

Jaehee menoleh. "Kunci rumah, tertinggal di meja tadi, bagaimana ini?" rengek Jaehee. Seyong pun semakin gemas melihat tingkah lucu Jaehee itu.

"Masuk saja ke rumah ku dulu, sambil menunggu Ayahmu." Seyong menghela nafas. "Kau tidak mungkin menunggu diluar, disini sangat dingin."

"Ah benar."

Jaehee segera mendekat ke arah rumah milik keluarga Jeon itu. Seyong membuka pintu rumah itu dan di ikuti Jaehee di belakangnya.

"Ah Seyong, kau sudah pulang ... Jaehee!" ucap Nyonya Jeon kegirangan saat melihat Jaehee yang berdiri di belakang Seyong.

"Kunci rumah Jaehee tertinggal di restoran Ayahnya, Ayahnya masih mengurusi restoran," ucap Seyong sambil membuka jaketnya lalu menggantungkannya.

"Wah, kalau begitu bagus! Kau akan tidur di kamarnya Jungkook!" seru Nyonya Jeon. Seyong menoleh ke arah Nyonya Jeon. "Ibu, kau jangan bercanda seperti itu."

"Aku serius! Biarkan Jungkook untuk tidur di sofa, aku sedang menghukumnya karena memarahi Jaehee saat itu."

"Tidak Bibi, aku memang bodoh jadi aku sering di omeli Jungkook."

"Memang kau bodoh, aku tidak akan tidur di sofa!" ucap Jungkook tiba-tiba. "Aku mendengar ucapanmu, Ibu."

"Aish kau ini!" Nyonya Jeon menjitak kepala Jungkook. "Kookie, kau ini ... bagaimana jika wanita tidak menyukaimu karena mulut mu ini, dingin sekali."

"Ibu, jangan panggil aku Kookie, aku ini sudah besar," rengek Jungkook seperti anak balita. "Wanita banyak yang mengejarku."

"Yak! Jangan percaya diri berlebihan seperti itu!"

"Tapi aku tidak ingin tidur di sofa!"

"Kau harus mau!"

"Tidak!"

Jungkook langsung menggerutu naik ke tangga lalu membanting pintu kamarnya itu dengan keras. Jaehee yang awalnya gemas dengan tingkah Jungkook, dan kini hatinya sakit lagi.

"Biarkan aku tidur di sofa saja."

"Aku akan membawakan mu selimut, Jungkook tega sekali."

"Biarkan Jaehee di kamarku, aku akan tidur di sofa," ucap Seyong tiba-tiba.

"Tidak Kak, lagipula aku hanya menunggu Ayahku saja."

"Ah baiklah, aku ke kamar dulu."

Jaehee mengangguk lalu tersenyum membalas senyum Seyong tadi. Sakit hatinya sedikit terobati saat melihat senyum Seyong itu.

Jaehee akhirnya tidur di sofa dengan nyaman. Nyonya Jeon sudah memberikan selimut dan bantal untuknya. Jaehee tertidur pulas karena kelelahan sehabis dari restoran Ayahnya dan juga menemani teman-temannya itu.

Terlihat Jungkook yang sedang menuruni tangga, dia merasa kehausan. Jungkook menoleh ke arah Jaehee yang tidur di sofa, dia segera mendekati Jaehee yang meringkuk kedinginan dengan balutan selimut.

Jungkook meraih rambut Jaehee lalu mengelusnya dengan lembut. Dia memikirkan betapa bodohnya Jaehee dan kenapa Jaehee membuat dia begitu sulit menjalani kehidupan setelah bertemu dengannya. Hidupnya yang tersusun rapih kini berantakan karena Jaehee.

Tapi, Jaehee lah membuat hidupnya menjadi sebuah tantangan. Di sukai gadis bodoh, padahal dia sendiri membenci gadis bodoh. Dan di lain sisi dia menyukai sebuah tantangan. Dan itu begitu rumit.

"Aku tidak membencimu, bodoh," ucap Jungkook dengan pelan.

******************************

HALOOO!!!!

KAMBEK EAK HEHEHE

EOTTEOKET?? NGEFEEL? KURASA TIDAK :V MAAFKAN READERSQ

OKEE JAN LUPA VOMMENT!!!

SARANGBURUNG!!

Ps :
Jan lupa mampir di lapak aku yang lain wakakaa

Naughty Kiss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang