Jaehee POV
Aku menatap ke arah jendela. Melihat Jungkook sedang membaca bukunya. Dia memang pria berdarah dingin tapi tak tahu kenapa aku sangat menyukainya.
Dengan wajahnya yang tampan dan otak yang cerdas itu membuatku sangat kagum padanya, bahkan aku sampai mencintainya. Dia tidak pernah melihatku, walaupun aku selalu melihatnya.
Sakit? Memang itu sangat sakit, lantas bagaimana? Jika aku terus mencintainya maka aku akan merasakan sakit itu terus-menerus.
Dalam otakku memikirkan apa hubungan antara Jungkook dan Minri? Apa aku harus bertanya padanya?
"Jungkook," ucapku memberanikan diri. Dia sama sekali tidak menoleh ke arahku.
"Kenapa?" ucap Jungkook dengan dingin tanpa melihat ke arahku. Matanya masih menatap buku tebal itu.
"Apa benar kau dan Minri-"
"Bukan urusanmu."
"Baiklah."
Aku menghela nafas panjang. Aku sudah terbiasa kalau Jungkook berkata dingin padaku. Walaupun rasanya sakit, tapi aku harus menahannya.
"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu," ucapku dengan gugup. Aku harus tau perasaan Jungkook padaku.
"Apa kau membenciku?"
Jungkook menutup bukunya, lalu menatapku dingin. Jungkook berjalan mendekati ke arah jendela kamarnya. Jantungku terus berdetak kencang saat aku melihatnya.
"Semua orang bisa berubah pikiran."
"Eoh?" Aku sama sekali tidak bisa mencerna ucapannya itu. "Apa maksudmu?"
"Kau membenci seseorang hari ini tapi besok kau mungkin menyukai orang itu," ucapnya lalu menutup jendela kamarnya.
Jantungku terus berdetak kencang. Apa? Tadi itu apa? Apa maksudnya? Itu artinya ... Apa hal baik akan terjadi padaku?
﹏﹏﹏
"Selamat pagi anak-anak, kita kedatangan murid baru."
Tak lama, seseorang datang dari arah pintu. Perempuan dengan rambut yang panjang. Dia cantik, tapi sayang dia sama sepertiku.
Ya, aku gagal dalam ujian akhir semester. Bagaimana aku bisa fokus ujian kalau aku masih memikirkan Jungkook. Jadinya aku dipindahkan ke kelas ini lagi.
"Halo, Aku Na Hyejin."
"Silakan Na Hyejin, kau duduk di belakang Jaehee, disebelah sana," ucap Guru Han sambil menunjuk ke arahku.
Dengan anggunnya Hyejin mendekat ke arahku. Ya, dia akan duduk di belakangku. Dia sangat cantik, tapi aku bingung kenapa dia disini, Wajahnya dengan kelasnya sangat tidak cocok.
"Halo," sapaku saat aku menengok ke belakang.
"Halo, Jaehee," balasnya sambil tersenyum. "Bolehkan kita menjadi teman?"
"Boleh." Aku mengangguk. Wah, dia ramah sekali.
Bel istirahat berbunyi, aku menoleh ke arah Jungkook yang sedang bersama Mingyu di kantin. Tumben sekali dia pergi ke kantin.
"Jaehee? Boleh aku gabung?" ucap Hyejin yang tiba-tiba datang dari arah belakangku.
"Kau kenal dia, Jaehee?" tanya Sungjae yang duduk di sebelahku.
"Dia murid baru di kelas ku. Boleh saja, Hyejin."
"Sejenis denganmu."
"Aish!" Aku memukul lengan Sungjae dengan kesal. Dasar bodoh.
"Aku memang bodoh, aku dipindahkan dari sekolah lama ku karena satu alasan."
"Apa itu?" tanya ku.
"Orang tua ku tahu aku menyukai laki-laki di sekolah ku, sampai aku tidak memikirkan pelajaran sama sekali."
"Kau sama seperti Jaehee."
"Sungjae!" teriak ku. Sungjae hanya tertawa di balik penderitaanku.
"Kau tahu siapa yang di sukai Jahee disekolah ini?" ucap Sungjae pada Hyejin. Aku memukul kepala Sungjae dengan keras. "Aish! Sakit!"
"Siapa itu?"
"Kau liat disana." Sungjae menunjuk ke arah Jungkook. "Itu dia yang sedang memakai headset."
"Ya ... itu tampan sekali, ku rasa aku akan menyukainya."
Apa? Hyejin? Ha Lucu sekali. Dia menyukai Jungkook? Ah terserah dia saja. Aku kesal, padahal aku tahu itu bukan hak ku.
"Aku bercanda." Hyejin tersenyum padaku. "Jangan cemberut seperti itu."
Menyebalkan sekali.
﹏﹏﹏
Aku menatap langit yang gelap dengan cahaya bintang di langit. Aku menoleh ke arah jendela dan melihat sosok yang aku sangat sukai. Jungkook itu membuat hati ku selalu berdebar, walaupun sikapnya yang seperti itu.
"Ada apa?" tanya Jungkook tiba-tiba. Seperti biasa, dia tidak pernah melihat ke arahku dan selalu aku yang melihat ke arahnya.
"Ti ... tidak," jawab ku gugup, aku tidak bisa mengontrol detak jantungku.
Setelah itu keheningan terjadi. Aku tidak tahu lagi bagaimana rasa sakit ku terobati kalau aku terus menyukainya.
Kalau aku bisa meminta pada Tuhan, aku hanya ingin satu saja. Aku hanya ingin untuk tidak menyukai Jungkook. Tapi kenyataannya aku sangat menyukai Jungkook.
"Kau gagal dalam ujian akhir semester?" tanya Jungkook tiba-tiba.
"Iya, aku gagal."
"Bodoh."
"Aku tahu aku bodoh, dan tidak pintar seperti mu." Aku langsung menutup jendela kamar ku. Dia benar-benar menyebalkan sekali.
Author Pov
Di hari minggu, Jaehee dan teman-teman pergi menuju restoran Ayah nya Jaehee. Sungjae sangat menyukai masakan Tuan Song, dia bermotivasi untuk menjadi koki karena Tuan Song.
"Ah benar-benar lezat." Sungjae makan dengan lahap.
"Aish! Kalau makan pelan-pelan saja! Kau membuatku tidak nafsu makan!" bentak Sooyoung. Jaehee dan Hyejin hanya tertawa.
"Cobalah, masakan Ayahku selalu lezat," ucap Jahee. Hyejin mengangguk dan langsung melahap makanan di depannya.
"Sudah lah! Aku tidak menyukai mu!"
Jaehee seketika diam setelah mendengar suara dari luar. Sungjae tetap melahap makanannya, Sooyoung dan Hyejin ikut heran seperti Jaehee.
"Tunggu sebentar." Jaehee langsung melihat keluar restoran Tuan Song.
Suasana di luar restoran Tuan Song sangat tegang. Ada seorang pria seorang sedang bertengkar dan ada gadis yang sedang meneriakki mereka.
"Cukup!" ucap gadis itu mencoba melerai pertengkaran mereka.
"Kalau kau mencoba mendekati dia, akan ku hajar kau!"
Jaehee tersentak. Pria yang di pukuli itu adalah Seyong, kakak kandung dari Jungkook. Jaehee yang melihatnya pun langsung berteriak.
"Kak Seyong!" teriak Jaehee. Seyong langsung menoleh ke arah Jaehee. Jaehee pun langsung mendekat ke arah Seyong.
"Sudah lihat? Kekasih ku datang," ucap Seyong. Jaehee hanya terkejut dengan perkataan Seyong barusan.
*************************
Hello, kambek wkwk
Oh iya jan lupa vomment ya butuh kritik sm saran.
Oke makasih loh
KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss
Romance[ FOLLOW FOR READ ] Song Jaehee, gadis kelas 3F yang menyukai pria kelas 3A, walaupun jatuh bangun dia berusaha mendapatkan pria itu, dia sama sekali tidak menyerah untuk mendapatkan hati pria dingin itu. Jaehee mendapatkan keberuntungan, Jaehee ber...