Jaehee POV
"Maaf ... aku-"
Aku melihat matanya yang begitu tajam dengan kesedihan yang dia rasakan. Aku mendengar semuanya, aku bukan bermaksud menguping tapi begitu Bibi menyebut namaku aku langsung senang.
Aku langsung mengejar Jungkook karena khawatir padanya. Bagaimana tidak ... Bibi menampar Jungkook begitu keras. Aku tidak bisa melihat Jungkook seperti itu.
"Jungkook! Jungkook!" teriakku padanya yang belum begitu jauh meninggalkan rumah. Aku langsung berlari begitu saja ke arahnya, Jungkook sama sekali tidak menoleh ke arahku.
"Jungkook, kau baik-baik saja?" tanyaku padanya sambil berjalan di sampingnya. Saat situasi seperti ini aku tidak tahu harus bagaimana, tentu saja dia tidak baik-baik saja, Jaehee bodoh.
"Aku mau menenangkan pikiran," balasnya dengan ekspresi datar. Kalau begitu ini kesempatanku untuk menemani dia dalam keadaan seperti ini.
Aku menatap wajahnya. Yang bisa aku lakukan hanya ini, gadis bodoh yang menyukai pria sempurna seperti Jungkook. Dan aku harus terus merasakan cinta sebelah pihak selama bertahun-tahun, tapi itu tidak masalah. Selama Jungkook bahagia, aku akan bahagia.
"Maaf, kau jadi melihat pertengkaran keluarga kami," ucap Jungkook setelah aku memberi dia jarak untuk menenangkan pikirannya.
"Tidak, maafkan aku. Kurasa aku telah menguping," balasku sambil tersenyum.
Jungkook terdiam. "Kurasa Bibi hanya emosi, kau biasanya tidak bicara banyak. Kau tidak memberitahu apa isi pikiranmu, karena itu mereka tidak tenang," ucapku lagi.
Aku mendengar helaan nafas Jungkook. "Aku tidak tahu," ucapnya.
"Walaupun begitu, orang tuamu sangat memperdulikanmu."
Jungkook menghela nafas lagi. Apa aku salah bicara? aku ini memang sangat bodoh.
"Aku juga mengerti perasaanmu, aku rasa kau hanya ingin bebas bukan?" ucapku lagi, sepertinya aku akan banyak bicara padanya.
"Kau pernah bilang, kau ingin kuliah untuk mencari tahu apa yang kau inginkan dalam hidupmu," balasnya tiba-tiba. Dia masih ingat kata-kata itu? aku saja hampir melupakannya.
"Iya," jawabku sambil menatap wajah tampannya.
"Kau sudah temukan?"
"Belum, teman-temanku sudah menemukan apa yang mereka inginkan. Tapi aku jauh di belakang mereka."
Yang selalu kupikirkan hanya dirimu, Jungkook. Aku benar-benar menyedihkan.
"Sungjae pernah bilang padaku, kalau menemukan hal yang kau inginkan sama seperti kau jatuh cinta pada seseorang."
"Kau benar."
"Kau tidak harus mendengar ucapan orang tuamu soal aku, kau harus memilih orang yang kau cintai dan bahagia bersama dia. Itu yang terbaik untukmu."
Mengucapkan itu air mataku rasanya ingin terjatuh. Kalau aku bilang baik-baik saja dengan itu, tidak. Aku bohong. Tapi aku yakin, kalau dia bisa bahagia dengan wanita pilihannya, aku akan baik-baik saja.
"Aku ingin menjadi dokter."
"Eh?" ucapku bingung. Dia ingin menjadi dokter?
"Aku memikirkan untuk mengambil ujian berikutnya untuk pindah ke bagian kedokteran."
Aku membayangkan betapa kerennya nanti Jungkook memakai jas putih. Pria impianku akan menjadi pahlawan untuk menyembuhkan orang-orang banyak.
"Menjadi dokter, perkerjaan pertama yang menarik dalam hidupku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Naughty Kiss
Romance[ FOLLOW FOR READ ] Song Jaehee, gadis kelas 3F yang menyukai pria kelas 3A, walaupun jatuh bangun dia berusaha mendapatkan pria itu, dia sama sekali tidak menyerah untuk mendapatkan hati pria dingin itu. Jaehee mendapatkan keberuntungan, Jaehee ber...