Title : INFLUX
Genre : Sci-Fi
Author : redbloodrv
Ah, seharusnya ini sudah di upload dari minggu-minggu sebelumnya. Jadi saya minta maaf jika ini terlambat. Cerita ini ada 4000-an kata. Akan habis dibaca dalam sekali duduk. Selamat membaca semuanya. Semoga suka, selamat bersahabat dengan teori.
.
.
.
.
"Dia tidak melihat dan terus melaju dengan sangat cepat. Tanpa melihat, tanpa mendengar, dan tanpa rasa. Hancur dan terbalik bernafas untuk yang terakhir kali. Tetesan darahnya mengalir dan sampai pada sosok yang sekarang berdiri di atas gedung paling tinggi. Darah itu mengalir dari bibirnya. Dia berucap pelan sangat pelan. Terjun dan bernafas untuk yang terakhir kali. Lukanya sampai pada sosok yang saat ini berjuang untuk tetap hidup dalam meja operasi sebab tumor yang dideritanya. Dan hilang nafas itu kembali lagi menjadi yang terakhir kali. Nafas itu mengalir sekarang pada sosok yang sedang berlari tanpa arah. Terperangkap dalam kejaran perang yang tiada hentinya membuatnya harus berpindah. Sampai satu tembakan layaknya kereta api menembus dadanya. Nafasnya berhenti untuk yang terakhir kali"
***
1912
"Hah!!"
Teriakan itu terdengar bersamaan dengan suara putaran roda besi yang melesat cepat. Seulgi buru-buru bangkit dari tempat tidurnya dan keluar dari sana. Dadanya penuh sesak tetapi dia harus menemukan Ayahnya yang tak terlihat di ruang makan. Hanya ada Ibunya yang sedang memasak.
"Dimana Ayah?" Tanya Seulgi setengah berteriak sembari memakai mantel coklat miliknya.
"Sudah pergi sejak tadi ke gedung pertemuan" Jawab Ibunya yang tengah mengaduk makanan.
"Ah, sialan!" Gerutu Seulgi yang sekarang menarik gagang pintu dan berlari menuruni tangga.
Dia memekik saat lupa bahwa kakinya sedang terluka akibat tergelincir dari lantai yang dipelnya kemarin malam. Hal ini memperlambat Seulgi ke gedung pertemuan. Ditambah rumahnya yang berada di lantai paling atas rasanya ingin saja terjun mendarat kepermukaan.
"Hey, Kang Seulgi!" Teriak seseorang yang melihat Seulgi terburu-buru mengejar sesuatu.
Sementara yang terpanggil tetap berlari walau masih banyak tangga yang harus dilewatinya. Kakinya yang terluka pada akhirnya berhasil menuruni anak tangga. Seulgi menambah kecepatannya tanpa melihat, mendengar dan merasa.
Decit!
"Kau tidak punya mata?!" Teriak seseorang dari balik kemudinya. Seulgi berhenti seketika dan mematung hampir saja hancur dan membuat orang lain terbalik.
"Maafkan dia Tuan. Silahkan jalan kembali" Seseorang menarik Seulgi ke pinggir jalan untuk lebih aman dan Seulgi masih shock dengan apa yang dia saat ini baru rasakan.
"Apa yang ada dipikiranmu?" Tanya Taeyeon sepupu perempuan Seulgi.
"Aku harus ke gedung pertemuan sekarang juga! Ayah ku harus mendengar cerita ini dan benar-benar darurat!" Jawab Seulgi kembali lagi dia berlari dan Taeyeon mengejarnya di belakang.
Taeyeon tak mengerti seberapa daruratnya hal ini karena Seulgi tidak berbicara sepanjang mereka berlari. Ia hanya melihat arlojinya terus menerus sebelum rapat dimulai di gedung pertemuan. Rasa cemasnya datang, takut tidak sempat dan dia akan sangat menyesal.
YOU ARE READING
The Reve Festival Day 2 : A Red Velvet Fanfic Collection
FanfictionAnnyeong! Kami kembali dengan koleksi cerita yang lebih seru lagi. Berikut author somplak yang membuat dirinya semakin somplak : @redbloodrv @avicennialba @seulgittarius @FiraMokoagow @taeng9pal @goxoxo99 @kerdusindomih @pandablue29 @moonlovesky @r...