Chapter 1

8.2K 653 81
                                    

BDSM Content
Mature Content
BxB Content
So please be wise

Jeong Jaehyun - Dom
Kim Doyoung - Sub

---


"Kosongkan jadwal ku hingga tiga hari kedepan." Titah Jaehyun begitu memasuki mobil selepas pertemuannya dengan salah satu investor asal Perancis petang ini.

Joshua Hong yang duduk disamping supir membenarkan letak kacamatanya lalu sibuk dengan tablet ditangannya. Memeriksa jadwal sang bos. "Besok hanya ada rapat internal, lusa makan siang dengan Mr. Han, malamnya ada acara lauching brand baru dari perusahaan rekanan, dan lusanya lagi, kau.." Joshua menggantung ucapannya, melirik supir yang fokus menyetir disampingnya kemudian melirik kaca spion untuk melihat pantulan Jaehyun yang duduk dibelakang, yang sedang duduk bersandar dengan pandangan keluar jendela. "Ekhm! Aku barusan mengirim mu pesan."

Jaehyun yang sedang menikmati lamunannya itu, mengambil ponsel yang disimpan dalam saku jas dalamnya.

K Club. 07.00 am. Barang baru.

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya dan melirik Joshua lewat kaca spion setelah membaca pesan.

"Let see how good the goods." Gumamnya disertai senyum miring, menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku jas sebelum menyandarkan punggungnya.

---

Doyoung tidak tahu sudah berapa lama dia berada di dalam tempat ini. Ia bahkan tidak tau siang atau malam saat ini. Karena hanya gelap yang ditangkap netranya dan suara berisik tiap kali tempat untuk mengurungnya ini berpindah tempat.

Doyoung ingin menangis, meratapi takdirnya yang malang sekali. Ibunya pergi dari rumah sekitar sebulan lalu karena bisnis ayahnya yang bangkrut dan tertipu pula. Hingga tak ada satu sen pun tersisa dan membuat ayahnya harus meminjam ke lintah darat dengan jaminan dirinya atas hutang tersebut. Tentu saja Doyoung tak tahu hingga penagih hutang datang dan membawa paksa dirinya tanpa ada perlawanan dari ayahnya untuk mempertahankannya.

Sejak itu, ia tak tahu siang dan malam bahkan tak tau akan dibawa kemana. Yang ia tahu, ia dimasukkan kedalam kotak dengan rangkaian besi lalu ditutupi kain hitam dalam keadaan kaki dan tangan terikat di depan dan mulut dilakban. Badannya gemetar ketakutan saat itu dan yang bisa ia lakukan hanya menangis.

Kepalanya mendongak karena kain hitam yang menutupi tempatnya dikurung dibuka. Matanya mengerjap menerima cahaya yang beberapa waktu tak dilihatnya. Hal pertama yang ditangkapnya adalah pria berwajah bule dengan kumis tebal dan hidung mancung berjalan kearahnya.

"Well.. well.. the gift finally arrived."

Doyoung tak mengerti apa yg dibicarakan pria paruh baya ini. Ia menjauhkan kepalanya secara reflex begitu pria itu berjongkok di depannya dengan bersandar pada rangkaian besi yang mengurungnya.

"I'm sorry lil boy, for bring you here this bad. I have no choice but I promise to give you a great master that can treat you way better."

Doyoung hanya bisa menatapnya dengan bingung. Ia tak tahu apa yang dibicarakan pria tua itu, yang pasti ia semakin takut begitu kotak untuk mengurungnya itu dibuka dan ia dikeluarkan paksa.

"Prepared him well, he'll be the best gift for my VIP."

---

"Ohh my old friend Jaehyun, welcome!"
Johnny merentangkan tangannya begitu melihat temannya berkunjung ke cafe miliknya.

"Hey, John." Balas Jaehyun dengan senyum lebar dan menyambut rentangan kawannya itu dengan pelukan ringan.

"What make you come here at lunch time and so sudden?" Karena yang Johnny tau, jam makan siang Jaehyun itu kalau tidak dengan investor ya dengan rekan bisnis untuk menjalin kerjasama baru atau meningkatkan kerjasama yang sudah ada.
"Anyway, let take a sit first." Johnny memberikan gestur tangan mempersilahkan sahabatnya duduk. Lalu tangannya melambai untuk memanggil pelayan. "The best steak menu please." Pesannya. "And wine. Also the best one." Setelah pelayan pergi, ia mengembalikan antensinya ke Jaehyun. "So?"

Dark PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang