Chapter 7

3.5K 378 95
                                    

BDSM Content
Mature Content
BxB Content
So please be wise

Jeong Jaehyun - Dom
Kim Doyoung - Sub



Mobil Jaehyun berhenti di depan sebuah hotel mewah. Bukan hotel keluarganya tapi beberapa pegawai dan staff hotel menyambutnya.

Sejak Jaehyun keluar dari mobil, diikuti Doyoung dan Joshua dan beberapa staff lain yang memang dibawa Jaehyun, hingga rombongan itu memasuki lobby hotel, seseorang dengan kamera, mengabadikan semua moment itu dari jauh, diam-diam.

---

Tn. Jeong mengumpat dan memukul-mukul mejanya dengan kesal. "Ada apa?" Tanyanya setelah mendengar suara ketokan pintu diikuti suara langkah kaki.

"Rombongan Tn. Muda menginap di hotel rekanan."

Tn. Jeong menutup matanya, mengatur nafasnya, agar emosinya tidak semakin menjadi. "Cari tahu jadwal mereka. Saat ada kesempatan sekecil apapun, bawa simpanan Jaehyun padaku."

"Baik, Hoejang-nim."

"Jika Jaehyun yang tidak mau menuruti ku, aku akan buat mainannya itu meninggalkannya."

---

Doyoung menikmati pemandangan kota Seoul dari jendela kamar hotel. Sementara Jaehyun sedang memakai sepatu di sofa.

"Aku akan pergi untuk mengurus pekerjaan. Jika kau butuh apa-apa temui Joshua, kamarnya tepat di depan kamar kita."

Doyoung berbalik memperhatikan Jaehyun. "Tentu."

Setelahnya, Jaehyun keluar dari kamar hotel. Sampai diluar, sudah ada Joshua yang menunggunya.

"Bagaimana?" Tanya Joshua mengikuti langkah Jaehyun menuju lift. Jaehyun tidak menggubris. Joshua gemas melihat tingkah bossnya. "Did you told him already?"

"Tell what?"

Joshua meremas tangannya mendengar sahutan Jaehyun. Seperti tidak ada manfaatnya kemarin ia menceramahi bossnya panjang lebar.

Kemarin, setelah insiden dengan Mr. Hwang, Joshua melakukan pengakuan kepada Jaehyun. Bahwa semua itu rencananya. Soal Johnny yang menjemput Doyoung dan mereka makan siang yang dipergoki Jaehyun. Semua itu rencananya. Joshua beralasan, satu, itu balasan darinya karena Jaehyun meninggalkannya sendiri di Milan tanpa kabar dan harus memutar otak selama meeting dengan client disana. Dua, untuk menyadarkan Jaehyun akan perasaannya pada Doyoung. Tapi bossnya adalah orang paling keras kepala yang pernah Joshua hadapi.

"Okay. Let me talk to you. Again. As friend."

Mereka berdua memasuki lift. Joshua menekan tombol yang akan membawa mereka ke lobby, kuat-kuat, menahan emosinya terhadap Jaehyun.

"Begini Jeff. Bagaimana perasaan mu melihat Doyoung dengan Johnny tempo hari?"

"I've told you yesterday."

"Then, you still ignore your feeling over him?"

Jaehyun diam. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan olehnya.

"Kau tahu. You've changed. A lot. Kau membiarkannya tinggal di rumah mu, kau berhenti mengunjungi tempat Max, lalu sejak Doyoung pergi dengan Johnny, kau meninggalkan kantor tepat waktu untuk pulang ke rumah, tidak ke apartemen atau hotel, but home where he's there. And the biggest is, kau bahkan rela kemari, yang pertemuan besok bisa diwakilkan oleh wakil direktur kita." Jelas Joshua dan Jaehyun masih diam, tidak menyahuti atau menyanggah. "Kau tidak pernah mau kembali kemari sejak kau ke Amerika. Then you just come here. For what? For him right?"

Dark PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang