9

463 51 2
                                    

 

  Sesampainya di rumah sakit, seungwoo langsung membawa sejeong ke ruangan mommynya di rawat, sejeong lebih memilih berjalan sendiri saat tadi seungwoo menawarinya untuk di gendong lagi, walaupun keadaannya masih lemas, tapi ia masih mampu untuk berjalan sendiri,

"kamu masuk aja dulu, saya ada urusan " ucap seungwoo saat mereka sudah sampai di depan ruang rawat rara,
Sejeong mengangguk, lalu masuk ke ruangan itu

Clek

"sejeong " ucap  rara pelan, karena keadaannya yang belum pulih ,

sejeong tersenyum, lalu menghampiri rara,dengan canggung sejeong duduk di kursi di sebelah ranjang tempat rara terbaring,

"ko kamu pucet sayang, kamu sakit? " tanya rara sambil mengusap pipi sejeong dengan lembut, sejeong tersenyum, lalu menggeleng

"engga ko tante, sejeong cuma kecapean aja " jawab sejeong,

"oh gitu, "

"iya, ngomong ngomong ko tante bisa masuk rumah sakit, tante sakit apa? " tanya sejeong

"jantung mommy kambuh sayang " jawab rara

"tante punya penyakit jantung? "tanya sejeong dengan kaget, rara tersenyum

"iya sayang ,makanya tante panggil kamu ke sini, karena kamu harapan terakhir tante "  ucap rara membuat sejeong bingung

"maksud tante? "

Rara mengambil kedua tangan sejeong, lalu menggenggamnya

" sayang tante boleh gak minta satu permintaan ke kamu? " tanya rara

"permintaan apa tante? "

"kamu mau ya menikah sama seungwoo "  kata rara sambil menatap sejeong penuh harap

"maaf tante, sejeong gak bisa " ucap sejeong

"iya mom, seungwoo juga gak bisa " kata seungwoo tiba tiba dari arah pintu, sejeong dan rara menoleh

" tapi sayang......" rara menghentikan ucapannya dan memegang dadanya

"MOM! "

"tante!! "

Seungwoo langsung berlari ke arah rara

"mom"

"woo mommy mohon" ucap rara sebelum kehilangan kesadarannya

****

"gimana keadaan mommy saya dok? " tanya seungwoo kawatir

"Untuk saat ini keadaan ibu rara baik baik saja, tapi saran saya sebaiknya turuti apapun yang membuat ibu rara bahagia, karena itu sangat berpengaruh  buat kesembuhannya , dan jangan membuat ibu rara tertekan,karena itu bisa memperburuk keadaannya,  hanya itu yang bisa saya sampaikan, saya permisi "

Setelah dokter itu pergi  seungwoo menatap sejeong yang juga menatapnya ,

"tidak ada cara lain, kita akan menikah " ucap seungwoo dengan datar , sejeong menggeleng

"tapi... "

"kamu tenang aja,ini hanya sementara sampai mommy mendapat donor jantung,setelah itu kita bisa bercerai " ucap seungwoo tanpa beban,

Ingin sekali sejeong meneriaki pria di depannya  karena menganggap remeh sebuah pernikahan,

"dan kamu tenang aja,setelah kita menikah,saya gak akan nyentuh lo "

*****

  Seungyoun mondar mandir di depan  rumahnya, berkali kali dia melihat jam di pergelangan tangannya

"kemana si tuh anak bawa adek gue pergi! " dumel seungyoun

"mang  udin ! " panggil seungyoun pada satpam rumahnya

"iya den "

"mang yakin yang bawa sejeong itu seungwoo?" tanya seungyoun

"iya den bener, nyonya pernah ngasih tau fotonya ke saya, nyonya pesen katanya kalo den seungwoo datang ke rumah, suruh masuk aja, kata nyonya den seungwoo itu calon suaminya non sejeong " ucap mang udin panjang lebar ,

"lah bukannya perjodohannya batal " ucap seungwoo bingung

"batal gimana den,tadi aja ada orang ngirim banyak undangan, katanya itu pesenan nyonya   buat pernikahannya non sejeong, " ucap mang udin membuat seungyoun kaget

"HAH UNDANGAN!! "

"iya, emang aden gak liat dus besar di ruang tamu? " tanya mang udin bingung, seungyoun langsung berlari ke dalam rumah,

"ya ampun, apes banget nasib adek gue " ucap seungyoun saat melihat satu dus undangan di depannnya.


"kak seungyoun kenapa mang? "tanya sejeong saat melihat kakaknya yang tadi berlari masuk ke rumahnya

"eh ya ampun non sejeong bikin kaget mang aja, itu non tadi ada orang yang nganterin satu dus undangan buat pernikahan non sejeong sama den seungwoo " ucap mang udin sambil menunjuk sejeong dan seungwoo dengan sopan,

"APA!!"

Sejeong  langsung berlari ke ke dalam rumahnya di ikuti seungwoo di belakangnya.

"ini teh pada kenapa, kenapa pada kaget gitu?bukannya seneng " ucap mang udin bingung

***

"gimana tadi jeng? " tanya arin pada sahabatnya

"berhasil jeng, mereka setuju, gak nyangka sebentar lagi kita bakal jadi besan ya jeng " ucap rara senang

"iya, dan itu juga karena bakat kamu juga ra " puji arin

"wah bener juga ya, ternyata aku pinter akting juga, apa mommy jadi artis aja ya dad? " tanya rara terlampau senang, sedangkan yang di tanya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan istrinya.

"Sabar hehe " ucap temannya sambil terkekeh.































KISS SYNDROME (completed ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang