2—Bertemu
••
Akhir-akhir ini Jisella sering bangun pagi, bahkan mamanya sendiri sempat terkejut dengan perubahan Jisell, adeknya sendiri berpikir kalau Jisella tidak seperti dirinya.
Karena jarang sekali oknum Jisell seperti ini.
Faktanya yang sering bangun telat hanyalah Jisell seorang, kalau pun bangun pagi bukan karena keinginan sendiri.
Melainkan dibangunin sama adeknya.
"Pagi ma, pagi Gisel dedek gemesku," ucap nya seraya mengambil roti yang sekarang menjadi sarapan nya itu
"Tumben banget kak..." sahut adeknya yang lagi berkaca di kaca kecilnya.
"Tumben kamu bangun cepat kak," tanya mamanya yang lagi di dapur
"Hm? gatau aku lagi niat aja ma hehe," balas Jisella yang lagi asik memberikan selai ke roti tawarnya itu, "oh iya mama pulang jam berapa nanti?" tanya Jisella
"Hm... kayaknya mama pulang jam 10 an tapi tergantung banyak pasien nanti," jawab mamanya, "nih minum dulu jusnya baru kita pergi," lanjut mamanya yang membawakan jus ke arah 2 putri cantiknya itu
"Hm oke... soalnya Rose,Lisa sama Jeni mau main kerumah, boleh kan ma??" tanya Jisella
"Oh boleh kok, bagus kakak ada temannya, mama kira kamu ajak sekelas," dan dibalas gelengan oleh Jisell.
"Nanti aja waktu weekend baru Jisell ajak sekelas," sahutnya dengan asal.
Disitu mamanya hanya tersenyum samar, "yaudah ayok berangkat ntar kalian telat," sahut mamanya itu dan mereka bertiga langsung beranjak dari tempat duduk mereka.
"Pasti bakal rusuh," gumam Gisell.
••
Sesampainya di sekolah Jisell bukan tipikal orang yang langsung pergi ke kelas, dia tuh tiap pagi selalu mampir ke suatu tempat.
Contohnya kantin.
"Pagi bu kasep!! " sapa Jisella
Dan tentu saja di balas oleh bu kasep, "pagi neng Jisell, tumben banget neng Jisell datang sepagi ini?" tanya bu kasep
"Hehehe lagi niat bu... oh iya bu, Jisell pesen batagornya 4 ya buat nanti siang," ucap gadis ini sambil mengambil duit yang ada di dompetnya
Gini-gini jisell selalu menuhin janjinya.
"Oke, siap neng Jis—eh mas Jul,tumben juga datang pagi," ucapan bu kasep membuat Jisell mengernyit bingung
Masalahnya kan cuman ada Jisell seorang, kenapa bu Kasep menyebutkan nama orang lain? pikir Jisell.
"Lagi niat bu, oh iya kayak biasa ya 7 " ucapnya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Latte-[ PJY×KJS ]
Teen Fiction'kupon Vanlatt menjadi kupon Cinta' "Pilih gue atau Vanilla Latte?" "Vanilla latte lah, emang lo siapa?" Semua ini berawal dari kupon Vanilla Latte. Sang kapten basket yakni Julian Pramesta yang awalnya menganggap gadis itu aneh, lama-lama mulai me...