Pasar Malam
pt.2
hantu dan nostalgia.••
" Gak bisa Jis..lo gak boleh sama kita " tegas Jeni yang sekarang lagi bersama Jisell,Selina dan Ebi.
Seketika mata Jisell membulat ,Jeni gila pikirnya.
sekarang mereka masih berdiri diantara kerumunan orang,berunding mengenai sesuatu.Yang lain tidak pasti adalah si Jisell.
"ih masa gue musti berdua sama dia,gak mau ah.." elak Jisell,membuat Jeni terkekeh kecil "Jis kita disini ngebantu loh ya " jawab Jeni.
Ini semua gara-gara Lisa pikirnya.Karena sebagian dari teman mereka sudah berpencar untuk jalan-jalan bersama 'doi' nya.Sebenarnya ya tujuan Lisa ngajakin teman-teman kelasnya tuh karena ini,salah satu dari mereka ada yang mempunyai perasaan khusus ,makanya Lisa greget pengen nyatuin,kali aja balik-balik dah jadian.sedangkan Jeni,Selina dan Ebi memutuskan untuk keliling bareng,lalu Jisell juga ikut-ikutan.
namun hal itu ditolak oleh mereka bertiga,"gak,pokoknya harus sama Julian" sarkas Selina
" ih ntar awkward banget,gak mau!! " rutuk Jisell,mumpung orangnya lagi pergi entah kemana jadinya Jisell bisa merengek sepuasnya.
" astaga Jis...coba lo peka deh, ini tuh kesempatan emas juga buat si Julian " sahut Ebi dan mendapat anggukan dari Jeni dan Selina. " Udah deh Jis jangan jual mahal gitu,ikut alur "
Jisell pun masih gak mengerti maksud dari teman-temannya itu.Masa bodoh dengan kesempatan emas.
" huee please dong...mending bareng aja " mohon Jisell dengan tangan yang di satukan
namun tetap aja mereka tidak mau,yang ada jadi nyamuk merekanya.
" gila ya lo Jis,yakali Julian gabung sama kita,ntar cantik sendiri " celetuk Selina.
" dah lah Jis mending nikmatin aja,btw tuh Julian dah ada,yaudah kita pergi dulu ya bye!! "ucap Jeni dengan cepat lalu menarik kedua temannya itu untuk lari bareng.
meninggalkan si Jisella yang sekarang lagi misuh-misuh gak jelas.dari kejauhan Julian melihat hal itu dan langsung menghampirinya
" kenapa lu?btw yang lain mana? " ucapnya sambil bertanya. Jisell sempat tersentak kaget lalu dengan cepat dia memperbaiki ekspresinya itu.
" hng?a-ah...udah pada pergi duluan " lirihnya,membuat Julian memangut-mangutkan kepalanya.
lalu mulai melirik Jisell yang sekarang lagi menunduk dikit, " yaudah ayok jalan " ajak Julian itu.Membuat Jisell mendongak.
Namun Julian langsung saja jalan duluan sambil melihat sekitar,rame banget pikirnya.
Jisell yang masih di belakangnya pun menatap Julian tidak percaya,akhir-akhir ini Julian kenapa?
disaat dia kalut dengan pikirannya Julian menoleh ke belakang,lalu mendengus pelan " Sampai kapan lo berdiri disitu? " tanyanya
membuat si Oknum Jisell tersentak kecil,"ah...i-iya " jawab Jisell dengan gugupan dikit,lalu berlari kecil ke arah Julian.
akhirnya mereka mulai jalan bareng,namun sampai saat ini tidak ada yang membuka suara,hanya suara keramaian di pasar malam yang menemani mereka.
sampai akhirnya ada suara setan yang membuka keheningan mereka.
kruyuk~
suara itu berasal dari perut Jisell,Iya. Sekarang dia lapar,dan sekarang juga dia merutuki dirinya sendiri,harusnya tadi sore dia makan bentar,apalagi tadi adeknya si Gisell menawarkan dia sebuah pisang keju,namun entah kenapa dia menolaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vanilla Latte-[ PJY×KJS ]
Teen Fiction'kupon Vanlatt menjadi kupon Cinta' "Pilih gue atau Vanilla Latte?" "Vanilla latte lah, emang lo siapa?" Semua ini berawal dari kupon Vanilla Latte. Sang kapten basket yakni Julian Pramesta yang awalnya menganggap gadis itu aneh, lama-lama mulai me...