Vanilla Latte-[ PJY×KJS ]

16.

Ipa or Ips?

••

" Jisell!! " teriak Lisa dari belakang,membuat si oknum J langsung menoleh ke belakang.

pagi-pagi sudah disuguhkan suara cempreng Lisa.

" bahagia bener lu Lis " celetuk Jisell,sedangkan Lisa hanya cengir manis.

" hehehe ,gue lagi senang nih sama ciptaan Tuhan " ucapnya sambil berputar-putar layaknya seorang penari.

sedangkan Jisell hanya menggeleng kan kepalanya , masih pagi dan si Lisa sudah kayak orang kesetanan.

disaat bersamaan Lisa dan Jisell memasuki kelas dengan tenang ,disitu juga atensi para anak kelas langsung tertuju kepada mereka berdua.

bukan.Malah atensi sebenarnya hanya ke satu orang.

" CIE!! YANG JADIAN!! "

" PEJE DULU! "

"NTAR SORE SABI NIH TRAKTIR BAKSO BAKAR!"

" ASIK MAKAN BAKSO BAKAR! "

" MERAYAKAN 1 HARI AN NIH "

" OHH COWOKNYA ANAK BASKET TOH??? "

seruan yang banyak itu membuat si gadis ini hanya tersenyum malu.

membuat salah satu temannya mendelik geli.Tidak seperti dirinya,pikirnya.

" Lis,jangan senyum kayak gitu dong, creepy banget !" tegur Jisell ,sedangkan Lisa hanya menabok kecil lengan Jisell.

" Ih gue lagi bahagia,jangan nistain dulu napa!" sungutnya,sedangkan Jisell hanya tertawa kecil.

" hehe canda ,btw congrats akhirnya official juga ya lo sama si Bian " lanjut Jisell

Iya.Lisa dan Bian akhirnya jadian juga,lucunya waktu itu dia yang niatnya mau jadi tukang comblang diantara teman-temannya,malah dia yang jadian duluan.

pokoknya pasar malam adalah saksi dari kisah cinta mereka berdua.

Jisell yang melihat hal itu,terkadang merasa iri,kapan dia bisa merasakan hal itu.

mengingat terakhir kali dia pacaran itu pas jaman smp.Jaman dimana umur segitu masih umur puber,jaman dimana percintaan remaja belum stabil.

sebenarnya banyak manusia di sekolah ini yang mau sama si Jisell,siapa sih yang gak kepincut sama auranya primadona padus ini ? namun ada 2 alasan yang membuat si Jisell masih berstatus 'jomblo' sampai sekarang.

1. Sebagian dari mereka yang suka Jisell sudah mundur duluan.

kalau kata mereka ' gue kentang,gak bisa bersanding di samping mahkota '

2. Jisell belum siap waktu itu.

entah kalau sekarang.

Jisell menghela nafas bentar, terbesit tentang Julian di pikirannya.

muka Jisell mengeruh sedikit.