Part 32

3.5K 480 218
                                    


* * *

Seakan tak ada yang pernah terjadi,Kehidupan berjalan normal seperti biasanya. Iya, benar-benar normal. Kisah Cinta dan kasih sayang seorang Jeon dan Kim seakan sudah habis cerita.

Sejak kejadian terakhir itu, tak ada kabar lagi mengenai Jungkook yang berada di Amerika. Tak ada lagi kabar seliweran tentang pernikahan Yeon Ji dan tuan Jeon. Terakhir terdengar, mereka mengadakan pesta pernikahan di Gereja. Dengan tamu yang sedikit dan tertutup. Tak tau bagaimana kelanjutannya, tak tau lagi kehidupan mereka seperti apa, hanya saja semua kembali normal seperti apa adanya. Seperti tak ada cerita kisah cinta antara anak dan ibunya.

Setelah Jungkook pergi, sejak itulah Yeon Ji tak lagi bisa menghubunginya. Nomor ponselnyapun sudah tidak aktif lagi, begitupun dengan kedua sahabatnya yang memang sengaja untuk tidak terlihat di depan Yeon Ji. Bukan tanpa alasan mereka melakukan semua itu, pesan yang Jungkook tinggalkan yaitu untuk menjaga Yeon Ji, mereka lakukan secara diam-diam.

Tentu saja mereka merasa tidak enak kalau sampai ketahuan tuan Jeon yang secara diam-diam pun Jungkook memantau keadaan wanita itu melalui kedua sahabatnya.

.

.

.

Lama berselang, dan akhirnya berlalu hingga dua tahun kemudian...

Gebrakan terdengar dari dalam ruangan pemimpin dari perusahaan Jeon. Meeting yang membahas produk baru perusahaannya menemui jalan buntu. Wajah Presdir Jeon terlihat sangar saat mengetahui dia kalah tender saing dengan perusahaan baru yang membuka cabang di Gangnam. Dia menyuruh seluruh stafnya keluar ruangan, meninggalkannya sendiri untuk sekedar berfikir jernih. Kepalanya pusing, dia terlihat stres sekali. Berulang kali dia membolak-balikkan kertas profil yang berisi infomasi penting perusahaan. Dia sampai mendengus kesal mencoba mengendalikan emosinya yang tertahan. Pada saat itulah tiba-tiba ketukan di pintunya terdengar lirih."Masuk," suruhnya.

"Maaf, Sajangnim. Nyonya Jeon datang berkunjung," ucap sekretaris pribadinya saat masuk ke ruangan.

"Suruh dia masuk," jawabnya tanpa melihat ke arah sekretarisnya.

.

.

.

Ketukan sepatu berhak tinggi mulai terdengar dari jauh. Wanita bersurai panjang dengan balutan kemeja berwarna hitam dan celana putih berbahan sutra itu menjadi pusat perhatian beberapa karyawan yang tengah melintas sejak ia menapak masuk. Tundukan hormat bahkan ia terima saat semua orang tau kalau wanita yang ingin bertemu dengan pemilik perusahaan ini bukanlah wanita sembarangan.

Kim Yeon Ji, yang sudah berubah marganya menjadi Jeon Yeon Ji, berjalan santai dengan menggendong putri cantiknya, Jeon Nari yang kini sudah berusia satu tahun. Walau kini ia sudah menjadi ibu, Yeon Ji masih tetap cantik dan awet muda. Dia masih tetap pendiam dan berusaha ramah pada siapapun. Secara fisik, ia sudah sangat cantik dan kekinian mengingat beberapa tahun lalu ia hanyalah gadis biasa saja.

"Anda sudah di tunggu, Nyonya." ucap sang sekretaris saat Yeon Ji akan masuk ke ruangan tuan Jeon.

Yeon Ji memasukkan kepalanya duluan ke dalam, senyumnya sedikit mengembang melihat tuan Jeon yang kini memejam dengan kepala bersandar di kursi."Apakah aku menganggu?" tanyanya.

Impossible Love || BTS-Jeon Jungkook || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang