Part 28

4.4K 460 55
                                    

Play musik juseyo

* * *

Jungkook dan Yeon Ji akhirnya bangun dari tempat tidur walau sebelumnya pria bergigi kelinci itu hampir tertidur lagi kalau saja Yeon Ji tidak menepuk pantatnya dengan keras.

Seks di pagi hari, belum sarapan dan tenaganya terkuras abis. Ini adalah seks pertama Jungkook setelah sekian lamanya dia tidak melakukan itu. Kalau di ingat-ingat lagi, terakhir dia melakukan hal itu saat bersama dengan Yeon Ji, lalu setelah itu dia tidak melakukannya sama sekali.

Dia memang menggila saat Yeon Ji pergi, tapi tak berniat melakukan seks dengan jalang di club saat bayangan gadis itu selalu berada di matanya. Seperti terikat oleh batin yang kuat.

"Apa yang akan kau masak? Ada apa saja di dalam lemari pendingin milik Yoongi hyeong?" Jungkook mulai rusuh. Dia ikut-ikutan ke dapur dan menghalangi pandangan Yeon Ji saat akan memilih bahan makanan.

"Bisa minggir sebentar, Jung? Kau menghalangi penglihatanku," Yeon Ji masih bersikap baik. Dia menegur ramah Jungkook saat berada di depannya, mengganggu pekerjaannya.

"Noona, aku hanya bertanya. Kenapa kau tidak menjawab saja?"

"Aku akan menjawabnya, tapi minggir dulu. Aish... Sana!" Yeon Ji sedikit mendorong tubuh yang jauh lebih tinggi itu. Jungkook berdecak, lantas duduk di seberang meja dapur, menyangga wajahnya dengan tangan dan menatap pergerakan wanita itu yang sibuk dengan penggorengan.

"Apa tidak ada yang bisa aku bantu? Melihatmu saja tanpa melakukan apapun, membuat mataku mengantuk."

Yeon Ji terdiam sesaat, lantas mengambil wortel di dalam kulkas."Kupas ini."

"Untuk apa wortel? Aku bukan kelinci."

Yeon Ji sedikit tersenyum lantas mengusak kepala Jungkook."Kau terlihat seperti kelinci di mataku, Jung. Kupas saja, aku akan membuat sup untukmu."

Jungkook tersenyum miring lantas mengambil wortel yang Yeon Ji berikan."Sarapan dengan menu berat boleh juga. Aku sudah bosan setiap hari makan roti selai saat berada di rumah."

"Mulai saat ini dan seterusnya, aku akan membuatkan menu yang lain untukmu. Jangan khawatir, okey?"

Jungkook menghentikan pergerakannya. Senyumnya luntur mengingat kalau tidak ada lagi kata 'seterusnya' di antara ke duanya. Setelah ini, setelah hari ini, mereka akan kembali ke dunia nyata yang menyesakkan. Kemesraan ini, hanya akan dia rasakan untuk hari ini saja.

"Wae? Kenapa mendadak diam?" Yeon Ji menyadari keanehan di wajah Jungkook. Lamunan pria itu buyar saat satu sentuhan lembut berada di tangannya.

"Tidak ada apa-apa," jawabnya singkat.

Yeon Ji yang tengah peka, sudah merasakan kesedihan itu sejak tadi pagi. Tapi dia hanya mampu memendam semuanya, tak ingin mengungkitnya. Dia tak mau memporak-porandakan kebahagiaan yang ia rasakan sekarang.

"Lanjutkan mengupas itu dan berhati-hatilah dengan pisau. Jangan melamun atau tanganmu akan_"

"Akh!" Belum Yeon Ji melanjutkan kalimatnya, Jungkook sudah teriak terlebih dulu.

"Jungkook!" Yeon Ji berlari ke sisi depan meja, meraih jari Jungkook yang mengeluarkan darah.

"Kau tidak apa-apa? Bukankah sudah ku bilang, berhati-hatilah dengan pisau. Lihatlah, jadi berdarah seperti ini," Wajah Yeon Ji nampak khawatir. Dia mengambil tissu lantas menyapu darah yang keluar dari ujung jari Jungkook. Pria itu hanya membisu, memperhatikan setiap raut kecemasan yang wanita itu tampilkan.

Impossible Love || BTS-Jeon Jungkook || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang