part 14

5.6K 641 163
                                    


***

Author pov:

~Flash back on

Dengan masih mengumpat kesal, jungkook mengibaskan tangannya beberapa kali demi dapat menghilangkan bekas darah vie yang tadinya menempel di punggung tangannya.

Jimin masih membuntutinya sampai mereka berada di belakang bar. Tersenyum picik sesekali menatap punggung pria yang lebih tinggi darinya. Pria itu tidak pernah menyangka kalau jungkook bisa semarah itu pada mantan temannya, tapi alasan dibalik dia marahlah yang harus dipertanyakan. Sebuah penjelasan yang harus pria itu katakan padanya.

"sial!" umpat jungkook lantas mengambil sebatang filter dan menghisapnya, menciptakan kepulan asap yang keluar dari bibirnya

Jimin tersenyum, lantas mendekatinya, "apa yang kau lakukan? Bukankah seharusnya kita tidak lagi berhubungan dengan vie? Aigo, kau malah memukulnya sampai seperti itu"

Jungkook awalnya diam hanya menatap jimin jengah," sikapnya membuatku muak"

"kenapa? Apa yang membuatmu menjadi sangat emosi jey?"

Jungkook diam sejenak, menelan salivanya kasar, "entahlah" ucapnya menarik belahan rambutnya kebelakang, menciptakan dahinya yang terekspos bebas begitu saja. Di tanya begitu, dia juga bingung. Hanya saja dia tidak suka saat orang lain menyentuh yeon ji selain dirinya

"apa karena yeon ji?" pertanyaan jimin menarik perhatian jungkook. Tatapan jungkook seolah tak lagi nanar, malah berubah sedikit sendu menatap sahabatnya

Jimin menyadari itu, tawa tertahannya berubah menjadi cekikikan, "jeykey, kau mulai menyukai gadis itu? Kau_tidak begitu kan? Hei ayolah..." ucapnya masih menahan tawanya

"kau tau? pemandangan yang amat sangat jarang juga terjadi tadi. Sesuatu yang kau lakukan saat tepat malam pergantian tahun, membuatku dan yoongi hyeong merasa terkejut. Apa yang terjadi? Kenapa kau menciumnya di depan banyak orang? Kau bukan tipe pria yang mau menunjukkan hal seperti itu saat berada di depan orang lain. Kau memiliki perasaan padanya? Kau ingat kan dia siapa? Jangan lupakan kalau kau begitu membenci gadis itu" lanjut jimin

Mendapat banyaknya cecaran pertanyaan dari jimin, Jungkook diam saja, tak ada senyuman bangga ataupun senyum mengejeknya. Yang dia fikirkan hanyalah dua kalimat, "apakah mungkin?"

Meninggalkan jimin yang masih berwajah bingung, jungkook pergi tanpa banyak bicara

"yya! Kau mau kemana? Jawab pertanyaanku dulu. Jeon-a?!"Jimin berteriak memanggilnya, tapi pria itu hanya mengacuhkannya saja. Punggung lebarnya menghilang di gelapnya malam

.
.
.


* play musik video 🙏

Rasa sakit sudah tak dia rasakan lagi. Bengkak ditubuh sekalipun lebam sudah sering dia dapatkan, darah pun juga tak pelak dia saksikan. Berjalan gontai tanpa mobilnya, sengaja karena ingin mencerna beberapa perkataan dari jimin  yang kini membuat otaknya menjadi tumpul.

Karena yeon ji? Apanya yang karena dia?

Melihat kebahagiaan kecil gadis itu karena hal sepele, senyum senang karena melihat sesuatu yang belum pernah di lihatnya, membuat segaris senyuman jeon ternampak di bibirnya?

Impossible Love || BTS-Jeon Jungkook || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang